Metode konstruksi biasanya akan menyesuaikan dengan keadaan sekitar pekerjaan proyek. Metode yang sering digunakan adalah metode pembangunan dari bagian bawah menuju bagian atas (bottom-up). Nah, fokus utama dalam metode pekerjaan ini adalah pembuatan basement.
Literasi ADHI mengenalkan metode pengerjaan galian basement
Basement adalah ruang bawah tanah yang termasuk dalam bagian bangunan gedung. Pada pekerjaan struktur basement, biasanya dilakukan penggalian tanah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan untuk dimensi level dasar pelat struktur. Proses pekerjaannya dimulai dari penggalian tanah yang dilakukan dengan backhoe (alat berat untuk memindahkan material). Selanjutnya, material langsung di dumping ke dump truck.
Lereng hasil galian ini perlu diproteksi dari gerusan air hujan dengan menggunakan terpal plastic (plastic sheet). Lalu, penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana. Biasanya, untuk penggalian di bawah muka air tanah dilakukan pekerjaan de-watering. Kemudian, hasil galian tanah dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan jarak disposal tidak terlalu jauh dan menutup bak dump truck dengan terpal sehingga tanah galian tidak berjatuhan di jalan.
Hal yang perlu diperhatikan pada pekerjaan basement, yakni metode kontruksi, struktur dinding penahan tanah (retaining wall) dan pekerjaan pengeringan (de-watering). Pada dasarnya, pembuatan basemen membuat galian yang dalam, sehingga menuntut struktur dinding penahan tanah dan penunjangnya harus kuat. Lalu, pengerjaan basement yang berada di bawah tanah secara tidak langsung akan berhubungan dengan muka air yang relatif tinggi, karenanya menyebabkan pekerjaan de-watering tidak dapat dihindari.
Sumber In ADHI / edit koranbumn.com