PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tercatat telah menyalurkan bantuan subsidi upah atau BSU kepada 430.196 orang dengan nilai mencapai Rp430 miliar per 10 September 2021.
Sementara itu, untuk bansos Kementerian Sosial yang disalurkan BTN sampai dengan 22 September 2021 telah rampung 100 persen, baik untuk program keluarga harapan (PKH) maupun program sembako. Masing-masing mencapai Rp682,53 miliar dan Rp1,16 triliun.
Penyaluran pembiayaan rumah untuk program KPR FLPP hingga 21 September telah menembus 93.985 unit dengan nilai mencapai Rp10,3 triliun.
Jumlah tersebut menyerap sekitar 89 persen dari kuota KPR FLPP, yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Bank BTN, sebanyak 105.562 unit dengan nilai Rp11,2 triliun.
“Bank BTN berusaha sebaik mungkin untuk bisa memenuhi harapan dan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).
Dia menambahkan seluruh penerima program pemerintah tersebut telah tepat sasaran dan sesuai dengan data dari Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan. Untuk rumah dengan pembiayaan KPR FLPP juga ditempati sesuai dengan nama debitur yang mengajukan.
Di sisi lain, untuk memastikan proses penyaluran bansos tetap terukur, Haru Koesmahargyo melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di Cikarang, Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jawa Barat.
Kunjungan kerja itu dilakukan untuk meninjau langsung dan memastikan para penerima bantuan baik bansos, BSU dan KPR FLPP tepat sasaran pada yang membutuhkan.
“Saya ingin memastikan berbagai program pemerintah yang diamanahkan kepada Bank BTN berjalan lancar di lapangan dan penerimanya sesuai dengan data yang ada,” ujarnya.
Sumber bisnis, edit koranbumn