PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) atau yang kini sudah berganti nama menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atawa rights issue. AGRO belum menyebut besaran harga pelaksanaan rights issue dalam prospektus ringkas terbaru yang dipublikasikan pada 30 September 2021.
AGRO akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. “Penguatan permodalan terutama sebagai modal kerja perusahaan dalam rangka penyaluran dana berbasis digital,” tulis manajemen AGRO dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/9).
Jika saham dalam yang diterbitkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan dan masih terdapat sisa saham maka saham tersebut tidak akan diterbitkan dari portepel.
Aksi korporasi ini telah mengantongi persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 27 September 2021. Dewan direksi dengan persetujuan dewan komisaris akan menetapkan jumlah saham dan harga yang ditawarkan dalam rights issue.
Rights issue ini ditargetkan akan dapat persetujuan dari OJK pada 1 November 2021. Perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 9 November dan di pasar tunai 11 November.
Jadwal perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 10 November dan di pasar tunai pada 12 November. Pencatatan di BEI ditargetkan pada 15 November dan periode perdagangan HMETD dijadwalkan pada 15-22 November.
Rights issue AGRO ini menyusul aksi korporasi serupa oleh induk usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). BRI meraup dana Rp 95,9 triliun dari penjualan saham baru. Porsi pemerintah dibayar dengan tukar guling saham Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Sedangkan pemegang saham lain menyetor tunai.
Sekadar informasi, BRI memiliki 85,70% saham AGRO. Sisa saham yang mencapai 14,30% dimiliki oleh masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5%.
Sumber Kontan