Super app Livin’ By Mandiri tercatat mengalami peningkatan pengguna sebesar 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau menjadi 8,2 juta hingga akhir Agustus 2021.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan peningkatan tersebut menunjukkan keberhasilan digitalisasi perseroan.
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah pengguna, laju transaksi finansial nasabah Bank Mandiri melalui Livin’ by Mandiri juga melesat 63 persen secara tahunan (yoy). Menembus 607,5 juta transaksi, dengan nilai transaksi menyentuh Rp1.008 triliun per akhir Agustus 2021.
Perseroan juga mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah. Hasilnya, hingga kuartal III/2021 lebih dari 95 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital.
Darmawan mengungkapkan sejalan dengan visi menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan layanan perbankan digital terbaik, pihaknya meyakini bahwa kecepatan dan keunggulan dalam mendigitalisasi layanan serta produk perbankan akan menjadi pembeda dalam persaingan ketat industri perbankan di masa mendatang.
“Menginjak usia ke-23 tahun, Bank Mandiri telah siap dan memiliki modal yang kuat untuk mengakselerasi pengembangan layanan perbankan digital bagi segmen nasabah ritel maupun wholesale, serta tumbuh menjadi pemimpin dalam customer experience,” kata Darmawan di sela-sela perayaan HUT ke-23 Bank Mandiri di Jakarta, Sabtu (2/10/2021.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri memperbarui Super App Livin’ by Mandiri sebagai bentuk penyempurnaan terkini digital banking perseroan.
fitur barunya antara lain pembukaan rekening baru, verifikasi wajah, quick access, tarik tunai tanpa kartu, e-wallet linkage untuk top up dan update saldo e-money termasuk uang elektronik lainnya dengan satu klik hingga transfer dan bayar tagihan favorit di satu tempat.
“Livin’ by Mandiri telah bertransformasi menjadi super app yang memanfaatkan pendekatan AI [Artificial Intelligence] untuk menciptakan sentuhan personal yang unik dan modern dalam akses layanan keuangan yang lengkap, termasuk ke biller dan produk perusahaan anak,” ujar Darmawan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn