Sekitar 370 orang petani green belt yang terbagi menjadi 20 kelompok melakukan unjuk kebolehan dengan mengikuti lomba mengolah hasil pertaniannya. Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Auditorium Kantor Pusat Semen Gresik (KPSG) Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Tuban, Rabu (13/12/2018). Berbagai bahan olahan makanan dan hasil pertanian dipamerkan oleh para petani penggarap lahan perusahaan.
Petani Green Belt yang juga warga sekitar perusahaan ini, merupakan petani yang menggarap lahan reklamasi tambang seluas 70 hektare lebih dilahan tambang batu kapur dan tambang tanah liat. Awalnya, lahan yang sebelumnya lokasi tambang tersebut, disulap menjadi lahan pertanian aktif dan subur.
Sejak 2003 lalu, petani sudah diberikan pembinaan dan pendampingan. Bahkan, bantuan bibit dan pupuk dari Semen Indonesia dikucurkan, di antaranya tanaman keras seperti nangka, sukun, hingga mangga. Sedangkan, lahan pertanian di sekitarnya ditanami seperti jagung, kacang dan cabai.
Kepala Seksi Reklamasi Tambang Semen Indonesia, Eko Purnomo mengatakan, bahwa petani Green Belt itu statusnya adalah penggarap, di mana lahan tersebut milik perusahaan yang diizinkan dalam pengelolaannya. Adapun, lanjut Eko, untuk bibit hingga pupuk disediakan oleh perusahaan. Dan hasilnya, dikelola, dijual dan dipergunakan seutuhnya oleh penggarap sendiri.
“Ini sebagai tambahan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar pabrik, maupun tambang dan merupakan wujud kepedulian perusahaan melalui CSR-nya,’’ tutur Eko.
Sementara itu, Kasi Bina Lingkungan Semen Indonesia Pabrik Tuban, Siswanto mengatakan bahwa kegiatan lomba ini adalah kegiatan rutin tahunan sebagai ajang pemberian apresiasi terhadap jerih payah para petani dalam mengelola lahan tambang, pasca reklamasi maupun lahan sabuk hijau milik prusahaan. Selain itu, juga serta sebagai ajang silaturrahmi antarpetani dan perusahaaan, agar terjalin komunikasi yang baik.
“Untuk menigkatkan produktivitas hasil petani Green Belt, pihak perusahaan menggandeng dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, sebagai pendamping agar produktivitas petani Green Beltdapat meningkatkan hasil panen,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekertaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Gaguk Sudarmo mengapresiasi kegiatan positif yang diselenggarakan Semen Indonesia. Memanfaatkan lahan tambang menjadi lahan pertanian merupakan bagian dari pengembalian alam. Untuk meningkat hasil panen maka perlu tim pendamping dari dinas. Bahkan pihaknya akan menyediakan alat mesin pertanian (alsintan), agar bisa lebih maksimal pengolahan dan hasil panennya.
“Kami berharap para petani ini lebih produktif dan ebih kreatif dalam mengelola hasil pertanian. Sehingga, nilai tambah dari hasl pertanian itu dapat meningkatkan ekonomi,’’ ujarnya.
Sedangkan, untuk lomba petani green blet katagori kelompok diperoleh juara pertama kelompok Sumber Urip, Desa Pompongan, Kecamatan Merakurak, juara 2 kelopok Barokah, Desa Pompongan, Kecamatan Merakurak, dan juara tiga diperoleh kelompok Maju Makmur, Desa Karanglo, Kecamatan Kerek.
Untuk lomba petani green beltkatagori perseorangan, juara 1 diperoleh Rukiwan warga Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, juara 2 Warsito warga Desa Pompongan, Kecamatan Merakurak, dan juara 3 diperoleh Ismu warga Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak.
Sumber Semen Indonesia