PT Pegadaian (Persero) kembali meluncurkan The Gade Coffee & Gold ke-21 di Lampung, setelah sebelumnya membuka 20 gerai di seluruh Indonesia. The Gade Coffee & Gold merupakan upaya Pegadaian menciptakan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda yang semakin mendominasi segmen nasabah.
“Kami terus mendekatkan diri dengan nasabah muda berusia produktif di berbagai kota di Indonesia, melalui The Gade Coffee & Gold. Ini merupakan gerai The Gade Coffee & Gold ke-21 dan telah beroperasi,” kata Damar Latri Setiawan, Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero), saat peluncuran The Gade Coffee & Gold di Lampung Kamis (20/12).
Damar menjelaskan terdapat puluhan outlet lainnya yang sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan segera bisa beroperasi semua melayani seluruh provinsi di seluruh Indonesia. “Kami menargetkan pada tahun 2018 nasabah Pegadaian naik 2,5 juta orang. Jika tahun 2017 kami melayani sebanyak 9,5 juta maka tahun 2018 meningkat menjadi 11,5 juta orang.”
Dia menambahkan bahwa tahun 2018 Pegadaian menargetkan mendapat 2 juta nasabah dari usia milenial menjadi nasabah aktif. Kehadiran The Gade Coffee & Gold diharapkan dapat mengajak anak-anak muda yang belum menjadi nasabah, agar tidak sungkan lagi menjadi nasabah Pegadaian. “Kami ingin memperkenalkan berbagai produk yang bisa digunakan segmen muda, termasuk Gadai Prima atau Pinjaman tanpa bunga,” tambah Damar.
Sebagai informasi, Gadai Prima merupakan program Pegadaian dengan bunga nol persen untuk satu barang. Barang-barang yang digadaikan pun semakin diperluas jenisnya. Yang terbaru Pegadaian menerima gadai Tupperware yang menurut sektor ibu rumah tangga adalah salah satu barang yang bernilai. Nilai gadai yang diajukan pun bisa mencapai 500 ribu Rupiah dengan tenor dua bulan dan bisa diperpanjang satu kali.
Pegadaian terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan gudang yang dimiliki dengan menerima barang-barang non emas. Kebijakan mengenai jenis barang yang diterima sebagai jaminan gadai diserahkan kepada pemimpin wilayah dengan mempertimbangkan nilai ekonomis dan kondisi/minat masyarakat setempat. Oleh karenanya bisa terjadi perbedaan jenis barang di wilayah berbeda. Pinwil menetapkan Harga Pasar Setempat sebagai dasar penentuan pinjaman gadai di wilayah operasionalnya.
Di tempat yang sama, Walikota Bandar Lampung, Herman HN, menyambut baik kehadiran The Gade Coffee & Gold yang dibuat Pegadaian dapat menjadi tempat untuk menampung ide, kreatifitas dan inovasi baru bagi anak muda di Lampung. “The Gade Coffee & Gold ini bisa menginspirasi dan mendorong kreativitas anak-anak muda serta menjadi tempat bagi anak muda Lampung untuk berbagi ide-ide mereka.”
Sumber Pegadaian