PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melaporkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2021.
Berdasarkan publikasi laporan keuagan di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (27/10/2021), BRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp19,07 triliun hingga akhir kuartal III/2021. Perolehan laba tersebut naik 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,15 triliun.
Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 6 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau Rp91,01 triliun. Sementara itu beban bunga turun 35 persen yoy atau Rp19,31 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih naik 28 persen yoy menjadi Rp71,69 triliun.
BRI mencatat kredit yang diberikan tumbuh 13 persen secara year to date (ytd) di akhir kuartal III ini. Kredit yang diberikan meningkat dari sebesar Rp899,46 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp1.017 ttriliun per 30 September 2021.
Demikian pula, penghimpunan dana pihak ketiga naik 1,26 persen ytd menjadi Rp1.135,3 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) sebesar 1,14 persen ytd, dari sebelumnya Rp668,92 triliun menjadi Rp676,59 triliun.
Dari situ, total aset konsolidasi BRI tumbuh sebesar 7,14 persen secara ytd. Total aset konsolidasi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.511,8 triliun naik menjadi Rp1.619,77 triliun per 30 September 2021.
BRI mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) gross di level 3,29 persen dan NPL net 0,86 persen. Untuk NIM dan BOPO, BRI mencatatkan rasio masing-masing sebesar 6,86 persen dan 76,37 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn