Sistem pembayaran Indonesia memasuki babak baru seiring bank Sentral meresmikan peluncuran BI Fast Payment. Lewat layanan ini transfer antar bank hanya Rp 2.500. Meski tarif turun, bankir optimis layanan ini akan membuat masyarakat meningkatkan transaksi dalam melakukan transfer. Sehingga pendapatan berbasis komisi masih bisa tumbuh optimal.
Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri menyatakan BI Fast akan melengkapi berbagai fitur layanan transfer yang telah dimiliki. Sebelumnya, Bank Mandiri melayani layanan transfer SKN, RTGS, dan Transfer Online.
“BI Fast mana akan semakin mendorong minat nasabah untuk bertransaksi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI),” ujar Thomas
Untuk meningkatkan pendapatan FBI, Bank Mandiri terus melengkapi layanan e-channel seperti di New Livin’ by Mandiri dengan berbagai macam fitur baru. Juga aktif membuat berbagai macam program promo e-channel untuk meningkatkan transaksi nasabah.
“Bank Mandiri telah mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 19,23 triliun, tumbuh 37,1% YOY dari sebelumnya Rp 14,03 triliun. Pencapaian ini juga didukung dari kontribusi pertumbuhan transaksi perbankan diantaranya dari berbagai fee transaction banking Bank Mandiri,” jelas Thomas.
Guna meningkatkan FBI, Bank Mandiri terus melengkapi layanan e-channel seperti di New Livin’ by Mandiri dengan berbagai macam fitur baru. Thomas mencontohkan fitur buka rekening online, fitur Quick Pick untuk transaksi favorit tanpa login, fitur Menghubungkan dan Lihat Saldo Uang Elektronik
Selain itu, Bank Mandiri juga aktif membuat berbagai macam program promo e-channel untuk meningkatkan transaksi nasabah. Yang terbaru adalah program khusus user New Livin’ by Mandiri dapat berkesempatan untuk mendapatkan 100 unit BMW dan 1000 unit vespa dan Yamaha NMAX hingga Juni 2022.
Sumber Kontan, edit koranbumn