PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memperkirakan pendapatan pada akhir tahun ini hanya mencapai 34 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.
Direktur Operasi KAI Heru Kuswanto mengatakan realisasi pendapatan tersebut bahkan lebih buruk dibandingkan dengan pada 2020 lalu. Kondisi tersebut lantaran pada 2020, KAI masih dapat mengoptimalkan pendapatan selama tiga bulan awal sebelum pandemi Covid-19 menyerang.
“Pada 2020, kami drop tapi hitungannya masih punya tiga bulan aman, yaitu Januari sampai Maret sebelum virus Corona masuk. Sehingga pada akhir 2021, pendapatan penumpang mencapai 43 persen. Pada 2021 ini justru lebih berat,” ujarnya dalam diskusi daring yang dikutip Jumat (24/12/2021).
Heru menuturkan sepanjang Januari–Desember 2021, pendapatan penumpang melorot lantaran pengetatan mobilitas masyarakat. Pada tahun ini pemerintah kembali menarik rem darurat melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang turut berimbas terhadap penurunan penumpang KAI.
Untungnya, merosotnya pendapatan dari sektor penumpang tidak terjadi untuk angkutan barang. Data KAI menunjukkan pendapatan dari sisi angkutan barang justtru naik drastis.
“Kami tertolong dengan angkutan barang karena 2021, harga batu bara dunia bagus. Pelanggan kami seperti PTBA dan swasta meningkat,” terangnya.
Pasda periode 20 Desember 2021 sampai dengan 4 Januari 2022, KAI mencatat rata-rata menjual sebanyak 12.000 tiket per hari. Capaian penjualan tersebut masih di bawah 30 persen dari total kapasitas yang disediakan perseroan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan jumlah tersebut akan terus bergerak dikarenakan penjualan tiket masih berlangsung hingga saat ini.
“Tiket Kereta Api pada masa Natal dan Tahun Baru 2022 sudah dapat dipesan oleh masyarakat melalui aplikasi KAI Access, website KAI, dan seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya,” katanya.
Joni menegaskan pada masa Nataru, KAI akan terus memantau mobilitas masyarakat pada moda transportasi kereta api dan akan menyediakan layanan kereta api yang aman, nyaman, selamat, dan sehat selama masa Nataru.
Pada masa Nataru ini pula, lanjutnya, para jajaran pegawai KAI dari Direksi hingga petugas di lapangan juga melakukan posko di berbagai daerah untuk memastikan pelayanan berjalan dengan lancar, protokol kesehatan diterapkan secara disiplin, dan memastikan sarana dan prasarana kereta api dalam kondisi yang andal.
Adapun selama tiga hari diberlakukannya masa Posko Nataru tersebut, tepatnya periode 17–19 Desember 2021, perseroan sudah melayani 374.000 pelanggan kereta api.
Sumber Bisnis, edit koranbumn