AP II Siapkan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Guna Tingkatkan Pelayanan Dalam Menyambut Kepulangan Pekerja Migran Indonesia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 24 Desember 2021 melakukan peninjauan ke Bandara Soekarno-Hatta.
Menhub dan Menkes, yang juga didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dan President Director of PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, melihat langsung proses kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Peninjauan dilakukan di Terminal 3 sekitar 14.30 WIB khususnya di area kedatangan internasional, termasuk sentra vaksinasi COVID-19 bagi penumpang pesawat.
Setelah melakukan peninjauan, Menhub Budi Karya Sumadi meminta agar kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri dikonsentrasikan ke Terminal 2F untuk meringankan operasional Terminal 3.
“Ada sekitar 3.000 – 4.000 kedatangan internasional per hari di Bandara Soekarno-Hatta (seluruh kedatangan penumpang internasional termasuk PMI). Kami sudah minta AP II untuk aktifkan Terminal 2F, saya harapkan (kepulangan) PMI konsentrasi di sana. Sehingga, tidak ada konsentrasi yang banyak di Terminal 3. Agar dilakukan segera dan sistematis, agar PMI dapat layanan yang baik dan cepat,” ujar Menhub.
Menhub menuturkan Damri juga sudah ditugaskan agar mengoperasikan lebih banyak armada untuk mengantar WNI dari Bandara Soekarno-Hatta ke lokasi karantina (Wisma Atlet, Rusun Pasar Rumput atau Wisma Nagrak).
Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan telah dilakukan evaluasi serta diberikan sejumlah masukan agar proses kedatangan penumpang internasional semakin baik lagi ke depannya.
“Ke depan agar lebih baik, tentunya ada beberapa langkah yang kemudian memanfaatkan teknologi informasi dan bersinergi antara petugas yang ada untuk memastikan seluruh tahapan (kedatangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta) mulai dari masuk sampai mengarah ke hotel (lokasi karantina) semuanya berjalan,” jelas Kapolri.
Kapolri meminta kepada seluruh petugas agar melaksanakan dan mengawasi proses pemeriksaan dan karantina.
Pada kesempatan ini, di Terminal 3, Kapolri juga melakukan video conference dengan personel di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk memastikan prosedur kedatangan internasional di tengah pandemi berjalan baik.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menuturkan saat ini antrean keberangkatan WNI dari Bandara Soekarno-Hatta untuk menuju lokasi karantina (Wisma Atlet, Rusun Pasar Rumput atau Wisma Nagrak) sudah lebih cepat.
“Kami sudah cek, terima kasih kepada TNI dan Polri, kita pastikan antrean (dari Bandara Soekarno-Hatta ke lokasi karantina) lebih cepat dan tidak berjubel,” jelas Menkes.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, “Armada bus yang mengangkut para PMI dan pelaku perjalanan internasional sudah ditambah dan teknologi aplikasi juga terus dikembangkan, kedepannya hal ini untuk mempermudah alur proses karantina,” ujar.
Kesiapan Terminal 2F
President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Soekarno-Hatta akan menyiapkan Terminal 2F untuk dikonsentrasikan melayani kepulangan PMI dari luar negeri.
“Sesuai arahan Menhub, Terminal 2F akan kami siapkan untuk menyambut kepulangan PMI, di mana ini juga dapat meringankan Terminal 3. Dengan demikian, protokol kesehatan dan proses kedatangan internasional dapat dijalankan dengan baik.”
“Sejalan dengan hal tersebut, standar pelayanan bagi PMI dan seluruh penumpang pesawat juga dapat ditingkatkan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menuturkan Terminal 2F mulai bulan ini juga sudah dibuka untuk melayani kedatangan penerbangan Malindo Air rute Kuala Lumpur – Jakarta.
“Secara umum, Terminal 2F sudah siap dikonsentrasikan untuk melayani kepulangan PMI ke Tanah Air.”
“Fasilitas di Terminal 2F untuk menerima kedatangan internasional sudah siap, antara lain holding bay, lalu titik check point untuk validasi dokumen kesehatan oleh personel KKP Kementerian Kesehatan, kemudian bilik untuk tes PCR, fasilitas keimigrasian serta Bea dan Cukai, dan juga transportasi untuk menuju lokasi karantina,” jelas Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menambahkan, sebagai pintu utama Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta sejak awal pandemi telah beroperasi secara tangguh dan cepat beradaptasi sehingga dapat selalu melakukan penyesuaian di tengah dinamisnya kondisi di tengah pandemi.
AP II terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder guna memastikan regulasi di tengah pandemi dapat berjalan baik.