Perhutani Ikuti acara Pembukaan Webinar Plantation & Forestry Virtual Expo secara online bersama dengan Kementerian BUMN, PTPN, dan BUMN Learning Institute, Rabu (22/12).
Acara diisi oleh Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto, Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani Muhammad Denny Ermansyah, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Mohammad Abdul Ghani, dan Staf Khusus Menteri PUPR & Pemimpin Indonesia Water Institute Firdaus Ali. Diikuti peserta dari Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, BUMN Learning Institute, dan BUMN Cluster Perkebunan & Kehutanan.
Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto menjelaskan bahwa dalam pengelolaan perkebunan dan kehutanan diperlukan inovasi dan teknologi sehingga bisa bersaing di taraf internasioanal.
Dalam hal ini perlu dilakukan riset untuk mengelola sumberdaya perkebuanan dan kehutanan. Riset yang dilakukan harus bisa menjaga keberlangsungan ketahanan sumber energi, pangan, dan sumber daya alternatif lain. Hasil dari riset ini bukan hanya digunakan sebagai sebuah kebijakan perusahaan saja namun harus bisa dikomersialkan demi keuntungan perusahaan.
“Semoga kita dapat menciptakan sebuah riset yang bisa menghasilkan sebuah kebijakan baru dan dapat dikomersialkan sebagai keuntungan di perushaaan,” tambah Ferry.
Sementara itu Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani M. Denny Ermansyah menjelaskan bahwa Perum Perhutani memiliki control room yang berfungsi untuk memonitor berbagai kejadian di hutan pulau Jawa dan Madura. Inovasi ini dilakukan oleh Perum Perhutani agar mempermudah pemantauan kondisi di lapangan sehingga bila terjadi bencana alam kita bisa tanggap dalam menanangani dengan cepat.
“Dalam webinar ini semua elemen BUMN Cluster Perkebunan & Kehutanan dapat melakukan publikasi kepada masyarakat tentang inovasi dan teknologi yang sudah dilakuan selama tahun 2021 atau tahun kedepannya” ujar Denny.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan bahwa selama tahun 2022-2024 PTPN dan Perum Perhutani telah melakukan kerja sama terkait riset ketahanan pangan dalam hal ini dikhususkan ke tanaman tebu. Sebab tanaman tebu merupakan tanaman penting untuk produksi gula nasional. Produksi gula di Indonesia masih dibawah rata-rata produksi gula di negara-negara lainnya, sehingga diperlukan sebuah riset yang bisa meningkat jumlah produksi gula.
“Dengan melakukan kerjasama dengan berbagai elemen kita bisa meningkatkan produksi gula dan mengejar target produksi gula nasional”. ungkap Abdul.
Sementara itu Staf Khusus Menteri PUPR & Pemimpin Indonesia Water Institute Firdaus Ali mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani atas kerja sama dalam membantu mendata semua mata air di Pulau Jawa. Data tersebut digunakan untuk pemetaan sumber mata air yang berpotensial. Sumber air perlu dijaga dengan melakukan rehabilitasi irigasi dan konservasi sumberdaya air.
“Air merupakan sebuah elemen penting dalam keberlangsungan hidup, maka diperlukan sebuah pengelolaan agar jumlah air tetap terjaga. Walapun air memiliki siklus daur hidup namun kita perlu menjaga daerah resapan air. Dalam hal ini perkebunan dan kehutanan merupakan sektor vital yang menjadi daerah resapan air. Semoga kedepannya jumlah air tetap terjaga” tutup Firdaus.