PT Angkasa Pura II (Persero) terus tindaklanjuti konsep kemitraan strategis untuk pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Langkah ini merupakan hasil tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman strategic partnershipdalam kegiatan Indonesia Investment Forum yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, Oktober silam.
Menggandeng Danareksa Sekuritas sebagai mitra pendamping dalam proses penawaran kemitraan, Angkasa Pura II membuka kesempatan bagi calon investor yang berminat untuk bekerjasama dalam pengelolaan dan investasi bersama di Bandara Internasional Kualanamu.
Periode September-Oktober 2018 menjadi momen awal bagi Angkasa Pura II untuk bergerak memperkenalkan bandara komesial terbesar keempat di Indonesia tersebut. Manajemen Angkasa Pura II melakukan kegiatan market sounding pada acara Global Airport Development (GAD) Forum di Singapura. Dilanjutkan dengan kegiatan one on one meeting dalam event IMF World Forum di Bali bersama 12 calon mitra strategis yang berasal dari sejumlah negara Eropa dan Asia.
Terhitung sejak 8 Oktober lalu, Angkasa Pura II telah mengantongi izin dari Menteri BUMN terkait pembentukan anak perusahaan yang akan mengelola dan melakukan pengusahaan Bandara Internasional Kualanamu. Hal ini sebagai langkah cepat pelaksanaan implementasi kemitraan strategis tersebut.
Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin turut menjelaskan terkait rencana terdekat yang akan dilakukan manajemen. “Langkah cepat telah kami lakukan dengan pembentukan anak perusahaan PT. Angkasa Pura Aviasi yang akan fokus mengelola kemitraan strategis Bandara Internasional Kualanamu. Fase kemitraan strategis ini terbagi menjadi 3 yaitu preparation and market sounding, bidding process, dan partner selection dimana saat ini AP II telah menyelesaikan proses preparation and market evaluation dan sedang melakukan key term sheet evaluation untuk dilanjutkan ke fase selanjutnya”, jelas Awaluddin.
Proses key term sheet evaluation ini dilakukan untuk penyusunan dokumen Request For Proposal (RFP) untuk dapat segera didistribusikan kepada calon mitra strategis, dilanjutkan dengan rangkaian proses uji tuntas dan proses implementasi transaksi yang ditargetkan pada pertengahan 2019 telah terpilih mitra pemenang. Calon mitra strategis pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga berasal dari luar negeri. Hingga saat ini sudah terdapat 28 calon mitra strategis yang telah menyampaikan Letter of Intent (LOI) kepada Angkasa Pura II.
“Serangkaian proses administrasi sedang kami jalankan dan tentu dalam perjalanannya, kami juga telah memiliki persyaratan utama kepada calon mitra. Yang jelas harus mampu dan berpengalaman mengelola bandara serta menaikkan traffic, memiliki pengetahuan sisi operasional dan bisnis bandara, dan juga harus memiliki kemampuan untuk memberikan pendanaan dalam jangka panjang”, tutup Awaluddin.
Saat ini kapasitas Bandara Kualanamu adalah 8 juta penumpang per tahun dimana pada tahun 2018 ini jumlah pergerakan penumpang dibandara Kualanamu akan mencapai sekitar 10,5 juta penumpang dan sudah melewati dari kapasitas yang ada sehingga diperlukan pengembangan selanjutnya. Kedepannya Bandara Kualanamu direncanakan akan menjadi bandara hub untuk penumpang dan cargo diwilayah Barat Indonesia dan dengan nilai investasi indikatif senilai 500 juta Dolar Amerika, manajemen Angkasa Pura II optimis mampu memperoleh mitra usaha yang kompeten. Penawaran kerjasama ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Disamping dukungan Pemerintah Daerah dalam mengembangkan infrastruktur, potensi ekonomi yang dimiliki Sumatera Utara juga menjadi faktor penunjang untuk semakin menarik minat calon investor.
Sumber AP2 / edit koranbumn.com