PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau Kimia Farma turut mendukung pengembangan kemandirian ekonomi di kalangan pondok pesantren. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Pemberdayaan Santri, Kimia Farma bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (LAZNAS BMH) mewujudkan Kebun Gizi Hidroponik di Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat.
Indonesia memiliki lembaga pesantren yang besar dan tersebar di berbagai daerah. Tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, pesantren memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam mencapai kemandirian ekonomi.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau Kimia Farma turut mendukung pengembangan kemandirian ekonomi di kalangan pondok pesantren. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Pemberdayaan Santri, Kimia Farma bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (LAZNAS BMH) mewujudkan Kebun Gizi Hidroponik di Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Peresmian dilakukan oleh Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma, Arief Pramuhanto; Direktur Utama Laznas BMH, Marwan Mujahidin; dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Ustadz Lalu Mabrur.
Menariknya, peresmian Kebun Gizi Hidroponik ini melibatkan puluhan karyawan muda atau millenial Kimia Farma. Mereka pun berkesempatan melakukan kegiatan berkebun bersama para santri. Program yang bertema “Spirit of Millenials for Environment” ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial Kimia Farma untuk turut andil dalam meningkatkan sumber daya manusia di bidang entrepreneurship.
“Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat selalui menjadi fokus kepedulian Kimia Farma. Bentuk dukungan Kimia Farma terhadap kemandirian ekonomi pondok pesantren yang diwujudkan melalui Kebun Gizi Hidroponik pun erat kaitannya dengan aspek kesehatan. Kami berharap sarana ini dapat dioptimalkan untuk ketersediaan sayuran sehat bergizi, bernutrisi, dan bebas dari pestisida bagi para santri maupun masyarakat sekitar,” kata Arief Pramuhanto.
“BMH bersama Kimia Farma menjalankan sinergi dalam program Kebun Gizi Hidroponik yang diselenggarakan di Pesantren Hidayatullah, Depok, Jawa Barat. Program ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi pesantren sekaligus mampu melahirkan santri-santri yang memiliki jiwa dan skill entrepreneuship,” terang Marwan Mujahidin.
Selain sebagai prototipe pengembangan ekonomi pesantren berbasis lingkungan, Kebun Gizi Hidprononik ini diharapkan dapat mendorong upaya revolusi menuju sekolah hijau dan sehat. Daya juang pesantren yang tinggi dinilai berpotensi besar apabila dikombinasikan dengan kewirausahaan dan konsep ekonomi pesantren sebagai bagian dari ibadah
Sumber KimiaFarma/edit koranbumn.com