PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII menutup tahun 2018 dengan melakukan uji operasi SPBU Kompak di Kampung Yukase, Distrik Ayamaru Utara, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat. SPBU Kompak ini merupakan titik ke-18 yang telah dicapai oleh Pertamina dari 15 titik yang ditargetkan oleh pemerintah di wilayah Maluku dan Papua.
“Percepatan 18 titik di tahun 2018 dilakukan agar Program BBM Satu Harga dapat segera berkontribusi pada roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Distrik Ayamaru Utara, Papua Barat,“ jelas Brasto Galih Nugroho, Unit Manager Comm & CSR MOR VIII – Maluku Papua.
Pertamina terus berkomitmen menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh wilayah Indonesia agar semua masyarakat dapat menikmati energi secara adil di wilayah-wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan). Kebijakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dapat mengakselerasi pergerakan ekonomi setempat melalui akses mudah terhadap sumber energi. Dengan dilakukannya uji operasi SPBU Kompak di Kampung Yukase maka warga Distrik Ayamaru Utara dan sekitarnya dapat menikmati harga BBM yang sama dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Harga BBM di Lembaga Penyalur Pertamina mengacu kepada Kepmen ESDM No. 4738 Tahun 2016 yakni harga Premium Rp. 6.450/liter & harga Solar Rp. 5.150/liter. Sebelumnya warga kampung membeli BBM di pedagang eceran dengan harga Rp 10.000-12.000 per liter.
BBM di distrik Ayamaru Utara dikirim dari Supply Point Terminal BBM Sorong dengan menggunakan mobil tangki. Jarak yang ditempuh yakni sejauh 173 KM dengan waktu tempuh normal hingga 6 jam. Adapun rata-rata bulanan yang akan dipasok adalah masing-masing sebanyak 30 KL Bio Solar dan 30 KL Premium.
Dengan beroperasinya lembaga penyalur tersebut, tentunya Pertamina perlu didukung oleh berbagai pihak terkait, seperti Kementerian ESDM, pemerintah daerah, aparat kepolisian dan peran aktif masyarakat agar BBM 1 Harga tepat sasaran dan bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Sumber PERTAMINA /Edit koranbumn.com