Penggunaan terpal pada beton yang ditutup terpal atau lembaran plastik termasuk dalam metode pekerjaan curing atau secara umum dipahami sebagai perawatan beton.
Curing atau perawatan beton adalah suatu proses untuk menjaga tingkat kelembaban dan temperatur ideal untuk mencegah hidrasi yang berlebihan dimana proses hidrasi merupakan reaksi yang terjadi antara silikat (suatu senyawa) dan aluminat (senyawa kimia) pada semen dengan air yang memadat dan membentuk massa yang keras, juga menjaga agar hidrasi terjadi secara berkelanjutan.
Curing berfungsi untuk melindungi beton supaya tidak terlalu cepat kehilangan air, juga sebagai tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton. Selain itu, maksud dari pelaksanaan curing adalah untuk memastikan reaksi hidrasi senyawa semen (menggunakan bahan tambahan atau pengganti) dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian, mutu beton diharapkan dapat maksimal dan tidak terjadi susut berlebihan pada beton apalagi hingga menyebabkan retak. Curing dapat dilakukan dengan menyemprotkan lapisan khusus pada permukaan beton. Bisa juga dengan membasahi secara terus menerus permukaan beton dengan air.
Dalam menjaga dan menjamin mutu pelaksanaan pembetonan terdapat berbagai acuan pelaksanaan curing. Seperti SNI 03-2847-2002 yang berisikan persyaratan curing selama tujuh hari untuk beton normal dan 3 hari untuk beton dengan kuat tekan awal tinggi.
Sumber InADHI / edit koranbumn.com