PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tengah meracik pembangunan fasilitas untuk lini Picking and Tandem Cold Mill yang bernilai total US$200 juta.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengungkapkan pihaknya tengah merencanakan proyek Picking and Tandem Cold Mill (PLTCM). Fasilitas tersebut diperkirakan akan mampu memproduksi cold rolled coil dengan kapasitas 800.000 ton per tahun.
Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan akan menggandeng mitra yang akan menjadi usaha patungan atau Joint Venture (JV). Emiten berkode saham KRAS itu tengah melakukan negosiasi dengan POSCO Korea dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation.
Silmy menyebut nantinya baru diputuskan apakah perseroan akan membentuk JV dengan salah satu mitra atau keduanya.
“Kami sedang negosiasi dengan dua-duanya dan Februari akan ada meeting dengan Nippon Steel dan POSCO,” ujarnya di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Kebutuhan investasi untuk proyek tersebut diperkirakan mencapai US$200 juta. Pihaknya berharap pembangunan dapat dimulai pada 2019 dan berproduksi pada dua tahun mendatang.
“Jadi nanti dari keluaran hot rolled coil kemudian masuk ke PLTCM,” jelas Silmy.
Di sisi lain, manajemen KRAS melaporkan saat ini progres pembangunan Hot Strip Mill #2 sudah mencapai 90,23% per November 2018. Proyek pemasok baja hot rolled coiltersebut memiliki kapasitas 1,5 juta ton dan ditargetkan rampung pada April 2019.
Selanjutnya, KRAS juga tengah melakukan pembangunan dermaga 7.1 dan 7.2 yang akan dioperasikan oleh entitas anak, PT Krakatau Bandar Samudera. Progres telah mencapai 68,53% sampai dengan November 2018 dan ditargetkan rampung Mei 2019.
Sumber Bisnis / edit koranbumn