PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menggelar paparan publik atau Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (4/1). Dalam paparannya Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyatakan harga baja di pasar internasional sampai dengan Desember 2018 mengalami penguatan (recovery). Faktor ini dipicu oleh tambahan pemangkasan kapasitas produksi Cina sebesar sebesar 30 juta ton/ tahun sehingga dalam 5 tahun ke depan turut memberikan sentimen positif bagi penguatan harga baja global.
Permintaan baja HR di pasar domestik periode Januari – Desember 2018 sebesar 4,78 ton atau tumbuh sebesar 0,1% (YoY). Tren positif ini diikuti oleh kenaikan harga jual produk baja sebesar 11% (YoY). Di sisi kinerja keuangan, perseroan juga mengalami kenaikan pendapatan netto sebesar 22,71% (YoY), dan laba / (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas produk meningkat sebesar 50,19% (YoY).
Soal efisiensi, perseroan pun telah melakukan sejumlah langkah perbaikan kinerja operasional di Hot Strip Mill terkait dengan peningkatan produktivitas pabrik serta penghematan konsumsi energi dan bahan consumables seperti konsumsi gas, listrik, dan work roll dengan total penghematan mencapai Rp. 593 miliar hingga November 2018.
Kami optimis di tahun 2019 nanti kinerja akan lebih baik terutama dengan didukungnya industri nasional oleh kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menyokong industri domestik.
Sumber InKementerianBUMN / edit koranbumn.com