Dari Ave Maria ke Djalan Lain Ke Roma karya Idrus
Zaman Jepang melahirkan Chairil Anwar dan Idrus, masing-masing pembaharu puisi dan prosa. Pembaharuan itu tidak berarti sekiranya hanya mengenai bentuk belaka, tetapi dalam hal ini perubahan lahir itu berakar pada perubahan jiwa. Perubahan jiwa yang dimasak ke arah dewasa selama tiga setengah tahun tekanan mengenai pikiran dan perasaan serta keadaan ekonomi yang mengguncangkan seluruh watak manusia Indonesia. Baik pada Idrus maupun pada Chairil Anwar pelarian ke dasar jiwa sebagai benteng yang tidak dapat direbut. Dan berkat watak yang kuat keluar kembali jernih melihat sekitar dengan dasar yang lebih teguh.
Orang-orang tidak pandai menangis lagi, mereka hanya mengeluh. Setiap orang mengeluh karena kesusahan hidup. Beras sudah tiga rupiah satu liter, gado-gado setalen sebungkus kecil. Di mana-mana orang berbicara tentang beras, kesusahan hidup, dan setiap orang menyalahkan Nippon. Jawa terkenal dengan beras, mengapa kita kekurangan? Belum pernah terjadi yang seperti ini. “Jalan Lain ke Roma” adalah perkawinan yang berhasil dari romantisme idealisme dalam “Ave Maria” dan “Kejahatan Membalas Dendam” dengan realisme “Corat-Coret di Bawah Tanah”. Sobat Balai Pustaka yang berminat untuk memiliki buku tersebut, silahkan menghubungi ;
1. Bapak Juan >>> 08122351895
2. Bapak Supriadi >>> 081317424255
3. Tokopedia.com/tokobalaipustaka
4. Blanja.com/store/tokobalaipustaka