Semerbak wangi rerempahan langsung tercium semenjak kaki menginjakkan halaman depan Cafe Jamu. Dengan kendil yang terbuat dari tanah liat, aneka olahan jamu tersedia. Wisatawan dapat mencoba beragam menu jamu yang mempunyai khasiat beragam.
Menikmati jamu tradisional, selain sebagai penghilang dahaga setelah berkeliling menikmati suasana Candi Prambanan, juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beragam penyakit seperti asam urat, pegal linu, diabetes hingga jantung dapat disembuhkan dengan jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Ada 8 jenis jamu yang dijual disini, seperti kunir asem, beras kencur dan gula asem. Menurut pengelola, ibu Wening (51 tahun), beras kencur dan kunir asem adalah menu favorit para pengunjung. “Respon pengunjung dengan adanya menu jamu bagus. Apalagi menginjak akhir pekan atau musim liburan. Sedangkan menu favorit beras kencur dan kunir asem yang disajikan dengan hangat.” ujarnya
Amalia (26 tahun) bersama Amie (24 tahun) mengaku tertarik mencoba menu beras kencur dan kunir asem sebagai penghilang dahaga setelah memutari Candi Prambanan. “Awalnya hanya mampir untuk istirahat sambil beli minum. Tapi ketika tahu disini jual jamu maka kami pilih menu jamu karena sudah lama tidak minum jamu tradisional seperti disini.” ujar perempuan asal Bekasi tersebut.
Sedangkan Winda (32 tahun) mengaku menikmati rasa jamu yang otentik. “Seperti jamu yang dijual sama simbok-simbok jamu dipasar. Rasa otentik dengan harga terjangkau.” Cafe Jamu berada di timur taman bermain anak-anak, atau barat museum Prambanan yang searah dengan jalur keluar sehingga memudahkan akses wisatawan untuk berkunjung. Dalam pengembangannya, cafe ini akan menyediakan makanan camilan berupa aneka bubur jenang candil, sumsum, mutiara, ketan hitam, kluwung.
Sumber TWC