Disampaikan sinopsis hari ini berjudul “Salah Pilih” karya Nur St. Iskandar
Sastra tidak dibawa malaikat dari langit. Sastra tidak datang begitu saja. Ia lahir melalui proses pergulatan sastrawan dengan kondisi sosial—budaya zamannya. Maka, membaca karya sastra hakikatnya membaca keadaan masyarakat dan budaya yang terungkap dalam karya itu. Jadi, sastra menyimpan pemikiran sastrawannya juga.
Sejak kecil Asri dan Asnah dibesarkan layaknya saudara kandung. Ibu Asri yang telah menjanda mengasuh dan menyayangi Asnah-anak angkatnya seperti putrinya sendiri. Kedua “bersaudara” itu saling mengasihi, sampai tiba waktunya mereka beranjak dewasa. Salahkah jika cinta Asnah kepada sang kakak berubah menjadi cinta seorang kekasih? “Tahukah Dinda pendirianku, maka aku berbuat seperti itu, seakan-akan aku tidak sudi lagi, akan adat pusaka kita ini? Ah, masa… Bukan aku kebarat-baratan, ilmu barat hanya kuhajatkan, akan ganti serba kejadian, yang telah ditelan zaman, jiwaku tetap mengabdi pada Ibunda, dan aku pun tetap Timur, Adinda.” Membaca seri sastra adiluhung laksana memandang panorama kekayaan budaya masa lalu kita. Kehadiran kembali seri sastra adiluhung, sungguh menawarkan banyak hal bagi pembaca sekarang. Balai Pustaka sengaja menampilkannya dengan wajah baru, agar pembaca dapat menikmatinya dengan semangat baru, perspektif atau sudut pandang baru, dan pemaknaan yang juga baru. Dengan demikian, seri sastra adiluhung ini dapat menjadi saksi bicara tentang masa lalu sejarah bangsa Indonesia untuk menatap masa depan yang lebih cemerlang.
Sobat Balai Pustaka yang berminat untuk memiliki buku tersebut, silahkan menghubungi ;
1. Bapak Juan >>> 08122351895
2. Bapak Supriadi >>> 081317424255
3. Tokopedia.com/tokobalaipustaka
4. Blanja.com/store/tokobalaipustaka
sumber BalaiPustaka / edit koranbumn.com