– Tiga perusahaan BUMN yakni PT Pelabuhan Indonesia (persero), PT ASDP Ferry Indonesia, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (persero) memaparkan strategi bisnis yang dilakukan di sektor maritim selama pandemi Covid-19.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memaparkan saat ini fokus layanan bisnis Pelindo yakni peti kemas, non peti kemas, logistik dan hinterland, serta marine dan equipment.
Pelindo saat ini sedang menangani beberapa proyek besar, salah satunya Makassar New Port (MNP) yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN dan berlokasi di Makassar.
“Nantinya setelah proyek MNP rampung, lapangan penumpukan peti kemas yang eksisting saat ini akan dipindahkan ke Pelabuhan Baru Makassar yang juga akan terintegrasi dengan kawasan industri untuk mengefisiensikan arus logistik,” jelas Arif, Minggu (27/2/2022).
Arif menjelaskan selama masa pandemi Covid-19, pihaknya telah melakukan beberapa strategi untuk tetap menjalankan bisnis Perseroan, yaitu pemberlakuan SOP dan protokol kesehatan, konektivitas sistem integrasi dan pelayanan operasi pelabuhan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari.
President Director PT Perikanan Indonesia (Persero) Sigit Muhartono mengungkapkan bahwa ada tiga bisnis utama yang dijalankan oleh perusahaannya, yaitu fish processing and trading, Bisnis Kepelabuhanan dan Bisnis Pabrik Pakan.
“Laut kita harus kita jaga, agar ekosistem maritim dapat selalu terjaga,” imbuhnya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry Muhammad Adhi Caksono menuturkan dalam menjalankan bisnis selama ini, perusahaan selalu mengutamakan keselamatan.
“Keselamatan pelanggan dari sisi pejalan kaki dan kendaraan yang akan menggunakan jasa kapal milik ASDP,” ujarnya.
Menurutnya, perusahaan tahun ini menargetkan seluruh pelabuhan yang ada kapal ASDP sudah terdigitalisasi agar penumpang tidak lagi menggunakan uang tunai untuk membeli tiket. Saat ini menurut dia, digitalisasi di wilayah timur baru dilakukan di Pelabuhan Bajoe dan Pelabuhan Selayar.
Sementara itu, Kepala Kantor BNI Wilayah 07 Makassar Hadi Santoso mengungkapkan sejauh ini pihaknya fokus pada langkah-langkah percepatan ekonomi dengan fokus sesuai unggulan masing-masing daerah di Wilayah 07.
“Misalnya di Sulsel kami fokus di sektor pertanian, pertambangan, perdagangan dan lain-lain. Di Sultra sektor pertambangan, perikanan dan pertanian. Sedangkan di Maluku, kami fokus pada perkebunan dan pertambangan,” terang Hadi.
“Selain fokus pada sektor, kita ketahui daerah-daerah ini punya produk-produk khusus yang kami supply pembiayaannya melalui KUR atau pembiayaan dengan skim kredit yang lebih besar,” tukasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn