PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS) akan menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), sejalan dengan target pertumbuhan di kisaran 14% pada tahun ini.
Direktur Utama BRIS Moch. Hadi Santoso mengatakan perseroan berharap dapat menyalurkan KPR senilai Rp785 miliar-Rp800 miliar pada 2018, setara dengan 14,59%-14,85% dari realisasi tahun lalu. Pada 2018, perseroan berhasil menyalurkan KPR senilai Rp2,9 triliun.
“Kami optimistis dapat mencapai target tersebut,” ujar Hadi dalam keterangan tertulis, Senin (7/1/2019).
Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, perseroan bekerja sama dengan Ciputra Group dalam meningkatkan pembiayaan segmen konsumen. Melalui kerja sama tersebut, perseroan akan menyediakan pembiayaan bagi calon nasabah yang ingin memiliki properti kelolaan Ciputra Group yang tersebar di delapan provinsi.
Dalam kerja sama tersebut, BRIS menyediakan fasilitas pembiayaan dengan total Rp110 miliar. Adapun tenor untuk rumah yang ditujukan bagi end user mencapai 15 tahun dan tenor maksimal untuk pembelian tanah adalah 5 tahun.
Selain itu, perseroan akan kembali menyalurkan KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun ini. Pemerintah menargetkan perseroan dapat menyalurkan KPR FLPP senilai Rp739,5 miliar untuk 7.250 unit, lebih besar dari realisasi 2018 yang sebesar Rp711 miliar.
Per November 2018, portofolio pembiayaan perseroan tumbuh 13% menjadi Rp21,3 triliun dari Rp18,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun penghimpunan dana naik 9,92% menjadi Rp27,9 triliun. Pertumbuhan tersebut membuat aset perseroan melesat 18,1% menjadi Rp36,2 triliun.
Sumber Bisnis / edit koranbumn.com