Sejumlah bank mulai mencari dana-dana nonkonvensional untuk menunjang ekspansi kredit, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Direktur Keuangan dan Treasuri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Iman Nugroho Soeko mengatakan perseroan masih akan melakukan penghimpunan dana wholesale kendati jumlahnya tidak sebesar tahun 2018.
“Untuk dana wholesale target pada 2019 adalah sebesar Rp14 triliun dalam bentuk sekuritisasi future cashflow KPR, penerbitan obligasi, negotiatible certificate of deposits (NCD), serta lewat pinjaman baik bilateral ataupun sindikasi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (8/1/2018).
Menurut Iman, sebagian dana wholesale itu akan dihimpun dalam bentuk valuta asing atau global bonds mengingat adanya potensi pengetatan dana rupiah.
Saat ini emiten bersandi BBTN itu tengah melakukan persiapan sekuritisasi KPR sintetik yang ditargetkan dapat terealisasi pada kuartal I/2019 dengan target dana Rp2 triliun.
Jika dibandingkan dengan target dana wholesale pada 2018 yang berjumlah Rp18 triliun, BTN cenderung mengerem penambahan dana nonkonvensional pada tahun ini.
“Dana wholesalenya lebih rendah dari tahun lalu karena pertumbuhan aset di tahun 2018 lebih ditunjang oleh pertumbuhan pendanaan, tercermin dari ekses likuiditas / tingkat secondary reserve yang berlebih,” paparnya.
Simber Bisnis / edit koranbumn.com