Warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah menggelar Ritual Roah Segare di kampung nelayan Pantai Kuta yang dilaksanakan selama dua hari dua malam, pada Sabtu dan Minggu (5-6 Januari 2019) kemarin. Pada hari Sabtu, dilaksanakan Zikir dan Doa, serta Hiburan Rakyat berupa Pertunjukan Wayang yang dipusatkan di Pantai Kuta, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Pada Minggu pagi, Ritual Roah Segare dipusatkan di pinggir Pantai Kuta dengan menyembelih dua ekor Kerbau untuk dimasak dan disantap bersama-sama di Pinggir Pantai Kuta. Sedangkan kepala kerbaunya dijadikan sesajen yang dibungkus kain putih kemudian dibuang ke tengah laut. Ritual ini juga di iringi tiga Grup Musik Tradisional Gendang Belek.
Ritual Roah Segare yang rutin dilaksanakan sekali dalam 5 tahun itu merupakan prosesi adat turun temurun dan dilaksanakan untuk meminta perlindungan kepada Yang Maha Kuasa agar dijauhkan dari bencana alam, juga sebagai bentuk ungkapan syukur atas rezeki yang diterima.
Selain sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan peninggalan leluhur, Ritual Roah Sagare juga menjadi ajang promosi Pariwisata di bidang adat dan budaya. Tradisi Roah Segare itu juga dipadati ratusan wisatawan dari dalam dan luar negeri. Bahkan para wisatawan juga ikut makan bersama Nelayan dan Masyarakat di pinggir Pantai Kuta, Lombok Tengah. Menarik dan seru sekali.
Sumber ITDC / edit koranbumn.com