Tingkat okupansi kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) setelah setahun beroperasi masih rendah kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) setelah setahun beroperasi masih rendah. Dari tingkat okupansi ideal yang seharusnya 60%, kereta Bandara Soetta cuma terisi 26% secara rata-rata.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan infrastruktur yang belum matang menjadi penyebab masih sulitnya mendorong tingkat keterisian kereta. Di antaranya masih belum optimalnya trayek yang dilalui.
“Setahun ini memang berat karena waktu penyelesaian sejumlah infrastruktur yang kurang, seperti double-double track Manggarai. Kita masih belum bisa selesaikan. Tapi ini memang fase yang harus dilalui,” katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Kamis (10/1/2019).
Di Bandara Soetta, infrastruktur pendukung kereta bandara yakni kereta layang atau sky train menjadi masalah. Headway kereta layang Bandara Soetta masih terlalu lama, mencapai 13 menit.
“Kalau mau jujur, kita itu memang belum sempurna mengoperasikan. Misalnya kemarin di stasiun batu ceper juga jadi persoalan karena skybridge belum jadi,” kata Heru.
Namun dia yakin tahun ini tingkat okupansi kereta Bandara Soetta akan membaik. Targetnya minimal mencapai angka ideal atau mendekati 60%.
“Tahun ini minimal okupansi mendekati 60%,” katanya.
sumber detik / edit koranbumn.com