PT Barata Indonesia (Persero) dan PT Boma Bisma Indra (Persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam rangka harmonisasi Program Kerja dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sebagai tahap awal rencana merger yang diharapkan dapat terlaksana secepatnya.
Penandatanganan dilakukan secara daring oleh Direktur Utama Barata Indonesia Bobby Sumardiat Atmosudirjo dan Direktur Utama PT Boma Bisma Indra (Persero) Yoyok Hadi Satriyono serta turut dihadiri oleh Direksi PT PPA (Persero) sebagai kuasa pemegang saham dan jajaran manajemen kedua belah pihak.
Tujuan penggabungan dua BUMN ini tak lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan penetrasi jaringan bisnis industri manufaktur. Kedua belah pihak sepakat berorientasi pada pemenuhan pasar manufaktur domestik, penguatan pasar ekspor produk manufaktur unggulan perusahaan, dan mendorong peningkatan Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 45 persen.
Dengan pemenuhan TKDN yang tinggi, diharapkan dapat mendorong pemanfaatan potensi dalam negeri pada proyek strategis nasional serta memperkuat daya saing industri manufaktur untuk menjadi pemain dalam global value chains.