Progres pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatra ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat telah mencapai 63,08 persen.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menyampaikan dalam pelaksanaan proyek Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, perseroan mengerjakan konstruksi pada seksi 1 sampai dengan seksi 4 termasuk junction Tebing Tinggi sepanjang 96,5 km, sedangkan seksi 5 sampai dengan seksi 6 merupakan dukungan konstruksi pemerintah atau Viability Gap Fund (VGF).
“Progres Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat yang kami kerjakan tanpa VGF memiliki persentase progres lahan sebesar 87,7 persen dan progres konstruksi sebesar 63,08 persen,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Senin (21/2/2022).
Pembangunan jalan tol tersebut ditugaskan kepada Hutama Karya selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dua BUMN lainnya yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yaitu PT Waskita Toll Road (WTR).
Ketiganya membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) khusus untuk pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi – Parapat. Nilai investasi pada proyek ini mencapai Rp13,45 triliun.
Untuk skema pendanaan dilakukan sharing modal antara Hutama Karya, Jasa Marga, dan Waskita Toll Road dengan persentase pendanaan masing-masing yaitu 94,08 persen, 2,96 persen, dan 2,96 persen.
Direktur Utama Hamawas Dindin Solakhuddin menjelaskan dalam proses konstruksinya, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat menerapkan sejumlah teknologi baru untuk mempercepat proses pelaksanaannya.
“Teknologi baru yang diterapkan dalam pembangunan tol ini adalah aplikasi monitoring berbasis cloud sharing pada Building Information Modelling [BIM]. Artinya, aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat digital lintas platform [Android, Windows, iOS],” ujar Dindin.
Aplikasi BIM pada pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat bermanfaat sebagai alat monitoring dan controlling pekerjaan pembangunan jalan tol.
Perangkat yang terhubung dengan Cloud BIM jalan tol ini dapat melihat progres pembangunan baik secara makro maupun mikro.
“Selain penggunaan teknologi terbaru, untuk mempercepat proses konstruksi di lapangan kami terus melakukan koordinasi dan asistensi dengan berbagai pihak sehingga pekerjaan di lapangan dapat selesai sesuai dengan target yang ditentukan, dan memiliki kualitas yang optimal dari segi pelayanan dan keamanan untuk nantinya digunakan oleh pengguna jalan saat telah dioperasikan,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn