Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersyukur ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) 2022 berjalan dengan lancar.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menyampaikan keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras banyak pihak. Mulai dari berbagai kementerian dan lembaga, BUMN, swasta, TNI, Polri, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga masyarakat Indonesia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah meluangkan waktu dan berkunjung menyaksikan event MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika Circuit,” ujar Abdulbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Abdulbar menyampaikan persiapan ajang MotoGP telah dilakukan sejak lima tahun lalu. ITDC, dia katakan, telah menerima dukungan pendanaan telah diterima, mulai dari pembiayaan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) dengan skema National Interest Account untuk melakukan pembangunan pekerjaan tanah atau groundwork Sirkuit hingga penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) dan fasilitas kredit sindikasi Himbara untuk pendanaan pengaspalan main track dan sarana prasarana sirkuit.
Abdulbar menyampaikan ITDC juga menerima dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk pengadaan 28 bidang tanah Penetapan Lokasi (Penlok) 2 untuk membangun fasilitas penunjang Sirkuit serta dukungan hosting fee untuk penyelenggaraan event balap 2022-2023 di Mandalika.
Abdulbar menyebut Kementerian PUPR juga memiliki peran yang penting dalam mendukung penyelenggaraan ajang MotoGP dengan membangun infrastruktur pendukung dan menata kawasan Mandalika seperti bypass Bandara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) ke kawasan Mandalika sepanjang 17,3 km, pelebaran jalan akses Kuta-Keruak sepanjang 5,5 km dengan penambahan lajur menjadi 4 lajur, pembuatan saluran drainase beton di tepi badan jalan, penataan kawasan dengan mengadopsi penghijauan, penataan koridor jalan, serta perbaikan alinyemen vertikal dan horizontal jalan eksisting.
“Kementerian PUPR juga telah membangun sarana hunian pariwisata (sarhunta) yang menjadi dukungan alternatif penginapan bagi penonton yang menuju Mandalika selama event MotoGP berlangsung,” ucap Abdulbar.
Abdulbar mengatakan sinergitas antarBUMN juga berperan penting dalam kesuksesan MotoGP. ITDC, ungkap Abdulbar. berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya (Persero) dan PT PP (Persero) dalam pembangunan Sirkuit, serta berkolaborasi dengan sejumlah BUMN dan perusahaan di Indonesia untuk penyelenggaraan MotoGP 2022 melalui sponsorship Mandalika GP Series seperti dengan PT Pertamina (Persero) untuk track naming right. Selain itu, dukungan juga diberikan Telkom, Telkomsel, BRI, Mandiri, PGN, sebagai venue partner, serta PT GoTo Gojek Tokopedia, dan PT PP sebagai main sponsor, dan Aprillia Indonesia, Astra Honda Motor, J&T Express, BTN, TDR High Performance Technology, RCB (Racing Boy) dan KYT Helmet sebagai supporting sponsor.
Dukungan yang tak kalah penting, lanjut Abdulbar, datang dari TNI dan Polri yang telah mengerahkan selurug daya mendukung saat persiapan maupun penyelenggaraan. Ribuan personel TNI-Polri telah diterjunkan guna membantu pengamanan kegiatan ini dan hasilnya adalah balapan MotoGP berlangsung aman dan kondusif.
“Sukses penyelenggaraan MotoGP 2022 adalah sukses bersama. Dengan rencana penyelenggaraan MotoGP-WSBK selama 10 tahun di Indonesia, kami berharap kolaborasi yang telah terjalin selama ini akan terus berlanjut ke depan,” tambah Abdulbar.
Abdulbar menilai keberhasilan MotoGP Mandalika merupakan sejarah besar bagi Indonesia. ITDC, ucap Abdulbar, mendapatkan banyak pengalaman berharga guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan mendatang.
“Kami berkomitmen untuk terus belajar dan akan mempersiapkan penyelenggaraan balap lain yang akan digelar di Pertamina Mandalika Circuit dengan lebih baik lagi. Kolaborasi ini menunjukkan ajang MotoGP bukan hanya milik ITDC dan MGPA saja, tapi milik seluruh Indonesia,” kata Abdulbar menambahkan.
Sumber Republika, edit koranbumn