PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) membangun Inter Bus Trafo (IBT) 5 berteganggan 500 kV/150kV di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Krian.
General Manager PLN UIT JBM, Didik F. Dakhlan mengatakan pembangunan IBT 5 ini dilakukan agar PLN dapat mengevakuasi daya pada IBT 1 dan IBT 2 secara bergantian pada saat melakukan peremajaan kedua IBT tersebut.
“Setelah pembangunan IBT 5 rampung dan mendapatkan energize (pemberian teganganpada April mendatang, nantinya saat ada pekerjaan peremajaan IBT 1 berlangsung, maka beban dari IBT 1 akan dialihkan ke IBT 5,” jelasnya, Senin (21/3/2022).
Dia mengatakan selama ini dalam proses peremajaan IBT 1 maupun IBT 2, PLN harus menggunakan solar untuk mengoperasikan pembangkit dengan biaya sekitar Rp650 miliar agar tidak terjadi pemadaman.
“Dengan kondisi tersebut, maka kami membangun IBT 5 untuk mengevakuasi daya saat dilakukan penggantian IBT 1 dan IBT 2,” katanya.
Didik mengatakan, IBT 1 dan IBT 2 yang akan dilakukan peremajaan masing-masing dapat menyalurkan daya sebesar 490 MW dengan tegangan 150 kV. Kedua IBT tersebut didistribusikan ke wilayah Surabaya, kawasan industri dan metropolis di sebagian Surabaya dan Gresik.
Selama masa pembangunan IBT 5, lanjut Didik, PLN terus melakukan assesmen pada IBT 1 dan 2 yang tengah beroperasi, termasuk melaksanakan inspeksi dari level 1 hingga level 3 pada kedua IBT tersebut untuk mempertahankan keandalan pasokan.
“Kami terus berupaya menjaga pasokan dan keandalan sistem untuk pelanggan rumah tangga dan pelaku bisnis melalui pembangunan IBT 5 ini. Selain itu, kami juga sedang melakukan evakuasi daya untuk revitalisasi Gas Insulated Substation (GIS) Darmogrande agar pasokan listrik di kawasan metropolis tetap terjaga,” imbuhnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn