Proyek gas JTB yang dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina yang dijadwalkan mulai onstream pada pertengahan tahun ini memiliki peran strategis dalam pemenuhan energi maupun sebagai pembangkit pertumbuhan ekonomi kawasan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi PSN Sektor Energi & Teknologi KPPIP Yudi Adhi Purnama saat melakukan kunjungan kerja ke JTB di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (17/03).
Energi yang akan dihasilkan dari Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Oleh sebab itu, keberhasilan proyek yang memasuki fase penyelesaian ini ditunggu oleh berbagai pihak termasuk oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) bentukan Presiden Joko Widodo.
Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang termasuk dalam daftar Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020. KPPIP yang ditugaskan untuk mengawal pelaksanaan PSN terus memantau dan mendorong penyelesaian proyek agar dapat rampung dan bermanfaat untuk kepentingan nasional.
Ditemui saat melakukan kunkernya tersebut, Yudi mengungkapkan harapannya terkait dengan salah satu lapangan gas terbesar di Indonesia ini. Salah satunya ialah harapan akan adanya sinergi berbagai pihak demi kesuksesan proyek energi ini. “JTB ini sangat penting, keberadaan projek ini bermanfaat bagi daerah sekitar sini, karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di sini. Tentunya selain menjamin ketersediaan energi bagi kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah,” kata Yudi.
Kunker KPPIP ke JTB kali ini juga sebagai upaya mitigasi dari tantangan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek ini. Kondisi pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun di Indonesia membuat beberapa PSN, termasuk proyek lapangan gas JTB mengalami berbagai tantangan. Faktor-faktor tantangan yang ditemui akan diinventarisir sebelum kemudian dikoordinasikan dengan lembaga terkait guna dicarikan solusinya.
Pada kesempatan yang sama, JTB Site Office & PGA Manager PEPC, Edy Purnomo, saat memberi kata pembuka pada kegiatan ini mengharapkan kunjungan kerja dari KPPIP ini dapat memberikan semangat bagi tim PEPC yang terus berupaya sekuat tenaga merampungkan proyek ini. “Terima kasih atas waktu kunjungan dari Pak Yudi dan tim nya, tentunya kunjungan ini akan menjadi penyemangat bagi kami-kami dalam menyelesaikan proyek ini dengan sukses,” ungkapnya.
Proyek JTB diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia dan memiliki kapasitas produksi gas yang mencapai 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyek gas dengan nilai Capex US$ 1,5 miliar ini ke depan akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar.
Dalam kunjungan ini, rombongan KPPIP mendapatkan paparan komprehensif tentang perkembangan proyek JTB dari Pjs. Senior Project Manager JTB, Eki Primudi, dan overview atas lingkungan sekitar. Usai paparan materi dan diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan site tour guna melihat langsung dan mendapat gambaran faktual atas kondisi di Gas Processing Facility (GPF) dan well pad Jambaran East (JE). Selama kegiatan kunjungan peserta tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.