Disampaikan sinopsis hari ini berjudul “Tiga Menguak Takdir” karya Chairil Anwar, Rivai Apin, Asrul Sani
Kumpulan puisi Tiga Menguak Takdir terbit pertama kali di Balai Pustaka tahun 1950. Pada tahun yang sama, surat ”Kepercayaan Gelanggang” diterbitkan di majalah. Surat yang menjadi jawaban atas Polemik Kebudayaan generasi Pujangga Baru.
Membaca kumpulan puisi Tiga Menguak Takdir, membawa kita menyelami pemikiran dan perasaan Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Walaupun ketiganya datang dari latar belakang yang berbeda, pemikiran dan perasaan mereka menyatu demi mencapai suatu cita-cita. Seperti yang dikatakan Asrul Sani dalam pendahuluan buku ini, “Perdekatan ini tak berarti menuruti salah satu garis atau garis dari salah seorang dari kami, tapi dalam dalam saling menghargai segi-segi yang dihadapi masing-masing. Garis dasar yang satu, bagi kami apriori, tak usah dipertengkarkan lagi.” Demi mencapai cita-cita yang mereka sebut sebagai ‘suatu tujuan takdir’, mereka bersatu melupakan perbedaan yang ada pada mereka. Lalu takdir apakah yang sesungguhnya mereka maksud?
Sobat Balai Pustaka yang berminat untuk memiliki buku tersebut, silahkan menghubungi ;
1. Bapak Juan >>> 08122351895
2. Bapak Supriadi >>> 081317424255
3. Tokopedia.com/tokobalaipustaka
4. Blanja.com/store/tokobalaipustaka
Sumber INBalaipustaka / edit koranbumn.com