PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp7,09 triliun dari kerja sama yang terjalin dengan sejumlah universitas sepanjang 2021.
Perusahaan berkode saham BBNI itu optimistis mampu mengumpulkan lebih banyak lagi tahun ini.
Adapun dari total DPK, 40 persen di antaranya merupakan dana mahal atau deposito, yakni Rp2,86 triliun. Sementara itu giro dan tabungan, masing-masing, menyumbang Rp3,97 triliun dan Rp253,47 miliar.
“Dana ini terus meningkat seiring dengan ekspansi program-program kami,” kata Corporate Secretary BNI Mucharom .
Sekadar informasi, BNI belum lama menjalin kerja sama dengan Universitas Udayana (UNUD) melakukan ekspansi program Campus Financial Ecosystem.
Melalui program kerja sama ini, BNI menghadirkan solusi transaksional dan non transaksional lengkap dan untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, pegawai, alumni, vendor hingga pelaku usaha di lingkungan kampus.
Universitas Udayana menjadi kampus pertama di luar jawa yang terlibat dalam program Campus Financial Ecosystem.
Mucharom menambahkan BNI juga memiliki kerja sama yang sangat lama dengan banyak universitas di Indonesia. Kerja sama yang erat tersebut, lanjutnya, membuat BNI mendapat julukan sebagai Bank Kampus.
Saat ini, layanan BNI telah menjangkau 718 lembaga pendidikan. “Pada umumnya, kami membantu dari sisi transaksi pembayaran uang kuliah hingga cash manajemen universitas,” kata Mucharom.
Adapun untuk program Campus Financial Ecosystem, telah menjangkau beberapa universitas seperti UI, ITB, dan UNUD. BNI juga telah bekerja sama untuk Pelaksanaan Ujian Tulis berbasis Komputer lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi yang terdaftar hingga 125 kampus.
“Kami juga terus mencari potensi untuk penyaluran BNI Fleksi Pendidikan Mahasiswa Pascasarjana S2/S3, Magang Bersertifikat, Program Early Recruitment Program dan Pemberdayaan UMKM Mitra Binaan universitas melalui Program BNI Edupreneur,” kata Mucharom.
Sumber Bisnis, edit koranbumn