PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) berencana membangun Satelit HTS (high through-put satellite) dengan sumber dana melalui ekuitas dan pinjaman.
VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan menuturkan, pembangunan satelit ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 3,8 triliun. Rencananya, pendanaan akan dilakukan melalui ekuitas Telkomsat sebesar 50% dan pinjaman sebesar 50%. Sebagian pinjaman akan berasal dariĀ shareholderĀ dan sebagian lainnya dari pihak ketiga.
“Dari total kebutuhan tersebut, sekitar Rp 1,2 triliun direncanakan dalam bentuk shareholder loanĀ dari Telkom dengan pembayaran bertahap disesuaikan dengan termin pembayaran kepada mitra kontraktor satelit,” ucapnya dalam keterbukaan informasi BEI, yang dikutip Rabu (6/4).
Pemberian shareholder loan yang sudah dilakukan, lanjut Andi, antara lain pada November 2021 dan Desember 2021, serta pada Maret 2022 dengan total Rp 750 miliar. Adapun, pemberian selanjutnya akan akan menyesuaikan dengan perkembangan satelit.
Sementara itu, syarat dan ketentuan dariĀ shareholderĀ loan ke Telkomsat meliputi tenor 7 tahun dengan grace period 3 tahun dan bunga JIBOR 3 bulan ditambah 2,5%.
Andi menambahkan rencana pengadaan satelit dilakukan dalam rangka penambahan kapasitas satelit nasional berbasis teknologi HTS untuk melengkapi portofolio Telkom Group. Harapannya dapat memperkuat infrastrukturĀ digital connectivityĀ agar lebih kompetitif.
“Investasi pembangunan satelit ini diharapkan akan memperkuat kepemimpinan Telkomsat dalam industri satelit dan meningkatkan dominasi danĀ market shareĀ Telkomsat di bisnis satelit di Indonesia,” tuturnya.
Pembangunan dan peluncuran satelit diperkirakan memakan waktu sampai dengan 3 tahun. Diharapkan satelit dapat mulai beroperasi pada 2024 mendatang.
Sumber Kontan, edit koranbumn