Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menargetkan tender sejumlah proyek strategis di Indonesia. Dari data center hingga tol Pelabuhan Patimban.
Direktur Bidang Operasi Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo menjelaskan terdapat prospek pasar dalam 5 pilar sektor sasaran bertahan pasca pandemi Covid-19 ini, yakni sport center, sektor kesehatan, farmasi, pendidikan, dan infrastruktur gedung data center.
“Prospek pasar survive pandemi, sport center, sektor kesehatan, farmasi, pendidikan, infrastruktur komunikasi proyek pembangunan gedung-gedung data center tersebar di Indonesia. Ini proyek penopang di direktorat kami,” paparnya, dikutip Rabu (6/4/2022).
Berdasarkan proyek gedung tersebut target kontrak barunya mencapai Rp3,8 triliun. Adapun, pada 2022 kondisi pandemi melandai dan perseroan sudah membaca gejala dari pasar swasta yang mengindikasikan pertumbuhan nilainya cukup besar.
Adapun, Direktur Bidang Infrastruktur PTPP Yul Ari Pramuraharjo menerangkan target pasar pada 2022 yakni fokus infrastruktur jalan dan jembatan serta infrastruktur non jalan dan jembatan.
“Pasar kami pada 2022 sangat besar apalagi ada Ibu Kota Negara [IKN], kalau sekarang kami sasar salah satunya tol Yogyakarta-Bawen, juga ada beberapa paket di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, sebagai salah satu program pemerintah,” tuturnya.
Infrastruktur jalan lain di antaranya jalan tol Serpong-Balaraja, Tangerang Selatan, seksi lainnya tol akses Pelabuhan Patimban, serta beberapa paket infrastruktur jalan dan jembatan khususnya proyek jalan tol.
Dia optimistis dapat meraih kontrak proyek jalan tol Pelabuhan Patimban karena secara tender sudah masuk yang terendah dengan angka penawaran Rp6,1 triliun dan optimistis dapat diperoleh pada kuartal II/2022.
Adapun, proyek non jalan dan jembatan fokus mengambil proyek pembangunan pemerintah dan BUMN.
“Kementerian PUPR Direktorat Sumber Daya Air [SDA] ada banyak paket besar bendungan, banyak paket yang akan ditenderkan pada 2022 ini. Selain itu, ada paket Cipta Karya seperti air bersih dan sampah, di IKN akan cukup besar dari ini,” urainya.
Direktur Bidang Engineering Procurement Construction (EPC) Eddy Herman Harun menuturkan khusus pada direktoratnya lebih banyak pergeseran proyek-proyek pada 2021 yang tertunda pengerjaannya akibat Covid-19.
“Tahun 2022 ini shifting proyek-proyek ditunda sejak tahun kemarin, tahun ini muncul beberapa proyek baru energi, migas, dan industrial, kami fokus di BUMN-BUMN,” katanya.
EPC merupakan lini bisnis yang fokus tahapan proses desain/perancangan sistem yang akan dibangun, pengadaan/pembelian barang dan dilanjutkan dengan membangun/konstruksi apa yang telah dirancang.
Salah satu proyek besar yang tengah disasar yakni proyek pipanisasi KIT Batang yang menyambungkan pipa dari dari Semarang ke Batang. Pipa tersebut, menyambung dari Gresik, Jawa Timur ke Semarang dan dilanjut ke Batang.
“Ini dilakukan tender, dievaluasi sudah, kami sebagai ranking pertama di pipanisasi Semarang-Batang, Insya Allah, dapat kontrak baru pada kuartal II/2022,” jelasnya.
Selain itu, PTPP juga menyasar pengerjaan EPC tank farm atau peternakan tangki kilang yang sedang dibangun. Tank farm yang dicari proyek petrokimia baik di BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), atau PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).
Sumber Bisnis, edit koranbumn