BRI Insurance (BRINS) terus aktif melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi asuransi di masyarakat terutama generasi milenial.
Berdasarkan survei OJK 2019, Tingkat literasi asuransi jiwa penduduk Indonesia sebesar 19,4% dan inklusi sebesar 13,1%. Adapun menurut data Bank Dunia 2020, penetrasi Asuransi di Indonesia berada di level 2,92% pada 2020, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan minat asuransi di kalangan milenial, BRI Insurance menggandeng komunitas motor listrik menggelar program edukasi literasi asuransi dengan bertajuk Berani Tumbuh Bersama Dengan Energi Baru.
Lewat program itu, BRI Insurance berupaya berikan dukungan untuk generasi muda yang inovatif melalui edukasi pentingnya proteksi sehingga dapat menjalankan berbagai kegiatan yang positif yang aman dari berbagai risiko.
Fankar Umran, CEO BRI Insurance menyampaikan, langkah edukasi akan terus dihadirkan perseroan di berbagai kalangan, salah satunya melalui komunitas. “Kami ingin dekat dan sama-sama berkolaborasi memberikan dampak yang baik, apalagi kami memiliki komitmen yang sama dengan komunitas motor listrik ini yaitu dukung eco-living,” kata Fankar dalam keterangannya, Selasa (19/4).
Kolaborasi dengan komunitas motor listrik merupakan salah satu bentuk komitmen BRINS terkait inisiatif ESG untuk mengajak generasi muda semakin mengedepankan greener movement dalam berbagai kegiatan yang salah satunya melalui penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang didukung dengan lifestyle melek finansial khususnya pentingnya proteksi.
BRI Insurance menggandeng Juno CEO Katalis untuk program edukasi tersebut. Katalis merupakan perusahaan penyedia motor listrik dan bagian dari komunitas motor listrik, Electric Exhibition.
Fankar bilang proteksi menjadi hal penting untuk mendukung generasi muda menjalankan kegiatannya dengan aman. BRI Insurance menghadirkan fitur customize pada aplikasi BRINS Mobile yang dapat digunakan untuk menyesuaikan proteksi asuransi dengan kebutuhan dari jangka waktunya dan pertanggungannya sehingga premi jadi lebih terjangkau.
Fankar menambahkan, pihaknya harus terus berinovasi menciptakan produk sejalan dengan pergeseran pola perilaku masyarakat di pasar dan perkembangan tren. Produk yang diciptakan harus berlandaskan Triple A, Adaptive, Affordable, dan Accessible.
Melalui program edukasi tersebut, Fankar berharap generasi muda dapat terdorong menciptakan lifestyle yang sehat dengan mempersiapkan lingkungan dan keuangan yang teratur untuk masa depan.
“Dengan melakukan literasi keuangan kepada komunitas maka harapannya mereka bisa menjadi agen literasi tentang pentingnya melek finansial khususnya asuransi, sehingga nantinya asuransi juga bisa menjadi trend lifestyle atau social currency di kalangan generasi muda yang juga peduli lingkungan,” tutup Fankar.
Sumber Kontan, edit koranbumn
