Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan, Indonesia masih menjadi destinasi prioritas bagi perusahaan yang akan merelokasi perusahaannya ke Indonesia.
Hingga saat ini, total terdapat 162 perusahaan yang menyampaikan minatnya untuk melakukan relokasi dan diversifikasi investasi ke Indonesia. Adapun total rencana investasi senilai US$58.925,9 juta dengan melibatkan 420.200 tenaga kerja.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini terdapat 30 perusahaan dari total 162 perusahaan yang sudah ada kepastian melakukan relokasi atau diversifikasi ke Indonesia dengan total rencana investasi sebesar US$9.419,4 juta.
“Relokasi investasi sudah 30 perusahaan. dengan nilai projectnya US$9.419,4 juta dan 141.680 tenaga kerja,” kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2022, Rabu (27/4/2022).
Kemudian, sebanyak 27 perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki intensi relokasi atau diversifikasi ke Indonesia. Total investasi yang direncanakan yaitu senilai US$26.298 juta dengan tenaga kerja sebanyak 173.090 pekerja.
Terakhir, sebanyak 105 perusahaan dikategorikan potensial untuk melakukan relokasi atau diversifikasi yang berasal dari berbagai sumber seperti media, KBRI, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) dan lainnya. Adapun, total rencana investasi senilai Rp23.208,5 juta dengan melibatkan 105.430 tenaga kerja.
Adapun 30 perusahaan yang sudah pasti melakukan relokasi atau diversifikasi ke Indonesia yaitu AS sebanyak 7 perusahaan, Jepang 6 perusahaan, Taiwan 6 perusahaan, Korea Selatan 3 perusahaan dan Hong Kong 2 perusahaan.
Selain itu, BKPM juga mencatat ada Belgia, Belanda, Swiss, Jerman, Singapura dan RRT masing-masing sebanyak 1 perusahaan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn