Perum Bulog menargetkan penyerapan beras petani sebanyak 1,8 juta ton. Bulog pun menganggarkan dana sebanyak Rp 15 triliun.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar mengatakan pihaknya optimis target penyerapan bisa dilakukan. Sehingga hingga akhir 2019 tidak diperlukan impor.
“Kita kan stok masih ada 2,1 juta. Kita serap petani 1,8 juta baru target, kalau nanti nggak kan kita nggak andalkan impor jadi bisa lebih,” kata dia di sela-sela acara Rakornas Kementan, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan untuk melakukan pengadaan tersebut Bulog telah menyiapkan dana hingga Rp 15 triliun. Hal itu berdasarkan perhitungan harga pembelian pemerintah beras sebesar Rp 8.030 per kilogram (kg).
“Kalau 1,8 juta kali Rp 8.000 kan Rp 15 triliun lebih lah (anggaran),” papar dia.
Namun angka tersebut juga akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan. Hal itu seiring dengan skema baru pembelian beras Bulog.
“Iya kalau dibutuhin lagi ya ada dananya, Rp 20 triliun juga ada. Kan skema pembelian Bulog yang baru bisa beli di tengah kondisi apapun,” tutup dia.
Sumber Bulog / edyt koranbumn