Presiden Joko Widodo mengajak para Aparatur Sipil Negara yang akan memasuki pensiun untuk memulai usaha. Hal itu merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketergantungannya kepada orang lain.
Presiden Jokowi mengaku mendengar banyak ASN yang khawatir terhadap kesejahteraannya ketika memasuki masa pensiun.
“Tetapi saya melihat bahwa sekarang ini juga yang namanya tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh pemerintah kepada ASN kita juga menurut saya, lebih dari cukup. Asal penggunannnya tidak konsumtif, bisa menabung, asal bisa mengelola keuangan dengan baik,” katanya dalam Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di Sentul, Rabu (16/1/2019).
Jokowi menekankan masa pensiun bukan berarti produktivitas berhenti. Dengan berwirausaha, ASN bisa lebih sejahtera di masa purnatugas. Kendati demikian, dia mengingatkan memulai sebuah usaha bukanlah hal mudah.
“Tapi kalau ada pendampingan, ada pelatihan-pelatihan seperti ini akan sangat baik. Agar mereka tahu bagaimana berproduksi, bagaimana membangun diferensiasi, membuat kemasan yang baik, membuat label nama, brand yang baik, kemudian memasarkannya,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro mengungkapkan banyak ASN yang sering tidak siap menghadapi masa pensiun. Dari data yang dimilikinya, 7 dari 10 pensiunan ASN di Indonesia harus melanjutkan hidup dan bekerja. “70% ASN masih bergantung kepada orang lain, misal anak dan saudara,” tukasnya.
Oleh karena itu, dia mengemukakan Taspen memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan motivasi dan memberikan semangat ASN ketika sudah purna tugas. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi pensiunan ASN atau ASN yang akan memasuki masa pensiun untuk memulai bisnis.
Sumber Bisnis /edit koranbumn