Direktur Utama TASPEN Iqbal Lantoro meminta bank mitra tak memberi bunga yang tinggi untuk nasabah, terutama untuk pensiunan pegawai negeri sipil.
Selama ini, bank BUMN maupun swasta berminat menjadi sponsor untuk menggaet nasabah agar mengambil kredit usaha rakyat. Namun, nasabah yang selektif akan memilih kredit yang rasional untuk usahanya.
“Yang harus dijaga sekarang jangan sampai pensiunan dikasih bunga tinggi. Karena ada bank kasih bunga tinggi, beberapa kasih bunga rendah,” ujar Iqbal di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (16/1/2019).
Pada akhirnya, bank yang memberi bunga kredit tinggi akan kalah bersaing dengan yang memberi bunga kredit rendah. Umumnya, kata Iqbal, yang memberi bunga kredit tinggi adalah bank swasta. Untungnya, sebagian besar mitra Taspen adalah bank BUMN yang memberi bunga kredit rata-rata 10 persen.
“Kalau bank swasta variatif. Bisa belasan, sekitar 17 persen (bunganya),” kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, semestinya bunga kredit untuk pensiunan lebih rendah untuk menunjang pertumbuhan UMKM. Namun, kemungkinan bank memberi bunga cukup tinggi karena mempertimbangkan kondisi finansial. Sebab pensiunan PNS menerima uang pensiun dari pemerintah.
“Menurut saya, ini kan pensiunan. Ada penghasilan pensiun. Itu bisa diagunkan,” kata Iqbal.
Karena memberi bunga cenderung tinggi, pensiunan PNS yang menjadi nasabah bank swasta menurun. Sebaliknya, 60 persen nasabah meminjam modal ke bank BUMN seperti BRI, Bank Mandiri, dan BTN.
“BPD kurang lebih 30 persen. Bank swasta kecil sekarang, menurun karena bunga kurang kompetitif,” kata Iqbal.
Sumber Kompas.com / edit koranbumn