Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyampaikan telah mendapatkan gain yang belum direalisasikan dari investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menuturkan, pada akhir 2021, pihaknya mencatat harga per saham GOTO adalah sekitar Rp375, sehingga Telkom mencatatkan gain yang belum direalisasikan senilai Rp2,5 triliun dari investasi di GOTO.
“Nah, pada kuartal I/2022 karena kami terus melakukan mark to market sesuai dengan PSAK 71, maka dilihat harga saham GOTO pada saat itu refer pada harga penawaran mereka, yaitu Rp338 per saham, sehingga terjadi unrealized loss Rp881 miliar,” kata Heri dalam paparan publik Telkom Indonesia, Jumat (27/5/2022).
Sebagaimana diketahu, Telkom melaporkan kerugian yang belum direalisasi atau unrealized loss dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO di kuartal I/2022. Telkom menyebut, unrealized loss investasi Telkomsel pada GOTO di kuartal I/2022 adalah sebesar Rp881 miliar.
Dia melanjutkan, unrealized loss Telkom terhadap investasi GOTO sebesar Rp881 miliar tersebut merupakan bagian dari gain sebesar Rp2,5 triliun. Menurut Heri, meskipun mencatatkan unrealized loss, emiten berkode saham TLKM ini masih membukukan gain dari investasi di GOTO.
“Jadi total kami sebenarnya masih membukukan [gain] dari sini,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, tujuan utama Telkom melakukan investasi ini adalah untuk bekerja sama dengan ekosistem dalam bisnis TLKM di layanan digital.
Lebih lanjut, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, investasi Telkom ke startup akan dilakukan dengan sangat selektif. Telkom tidak hanya akan melihat valuasi startup, tetapi juga sinerginya.
“Value multiple investasi kita di startup 1,6 kali, jadi cukup menguntungkan, dengan realized gain sekitar Rp140 miliar. Tentunya unrealized gain jauh lebih besar,” ucapnya.
Budi melanjutkan, value sinergy yang didapatkan TLKM juga terbilang cukup besar. Hingga saat ini, value sinergy yang didapatkan TLKM dari MDI dan TMI lebih dari Rp500 miliar.
“Jadi itu hasil yang kami lakukan di startup kami, secara keseluruhan hasilnya bagus,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn