Pemerintah mengungkap rencana menjadikan pelabuhan Ciwandan, Banten, sebagai alternatif dari Pelabuhan Merak saat periode hari libur panjang seperti mudik Idulfitri.
Rencana tersebut merupakan salah satu hasil evaluasi pelaksanaan mudik Idulfitri atau Lebaran 2022 yang lalu. Kemacetan yang terjadi sebab lonjakan penumpang pada penyeberangan Jawa-Sumatra melalui Merak-Bakauheni mendorong rencana penggunaan dermaga alternatif ke depannya.
Sebagai operator pelabuhan, PT Pelindo (Persero) menyatakan akan mendukung kebijakan pemerintah yang berperan sebagai regulator. Untuk diketahui, saat ini pengoperasian Pelabuhan Ciwandan berada di bawah PT Pelindo.
Pada mudik Idulfitri 2022, pelabuhan Ciwandan sudah sempat digunakan untuk operasional angkutan Lebaran guna membantu operasional penyeberangan Pelabuhan Merak–Pelabuhan Bakauheni.
Adapun, rencana penggunaan Ciwandan menjadi pelabuhan alternatif disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rapat Kerja dan Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR, Senin (20/6/2022).
Pada saat itu, Budi Karya mengungkap bahwa pengoperasian Pelabuhan Ciwandan akan dialihkan ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) guna mendukung angkutan perjalanan mudik Merak–Bakauheni dengan moda penyeberangan.
“Berkaitan dengan Merak-Bakauheni, sudah kita putuskan dan sudah mulai dilaksanakan Pelabuhan Cindawan akan menjadi [pelabuhan] tambahan dan akan di-manage oleh ASDP walaupun itu dari Pelindo. Settlement itu sudah terjadi,” kata Budi Karya, Senin (20/6/2022).
Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi pun mengatakan arahan Menteri Perhubungan saat ini sedang dibicarakan oleh PT ASDP dan PT Pelindo. Kedua BUMN, lanjutnya, diarahkan oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Atas arahan Menhub ASDP dan Pelindo sedang pada tahap mulai membicarakan skema terbaiknya. Pada prinsipnya Menhub mengarahkan agar ASDP dan Pelindo mengedepankan pelayanan yang meningkat bagi masyarakat,” jelasnya kepada Bisnis.
Ke depan, pemerintah akan meningkatkan layanan pada moda penyeberangan seiring dengan pembatasan mobilitas pascapandemi yang semakin longgar, serta semakin meningkatkan konektivitas di Sumatera melalui Tol Trans Sumatera.
Beberapa perbaikan yang akan dilakukan untuk moda penyeberangan yakni penggunaan pelabuhan alternatif seperti Ciwandan, Panjang, dan Bandar Bakau Jaya (BBJ); pembuatan dermaga khusus angkutan barang yang terpisah dari angkutan penumpang; penambahan rest area di ruas jalan menuju Pelabuhan Merak (km 88); pelebaran jalan sekitar 1,5 m menuju Merak setelah tol; serta penambahan kapasitas dermaga.
Sumber Bisnis, edit koranbumn