Dengan tata Kelola yang baik terlihat dari pertumbuhan total aset sebesar Rp.15 triliun atau naik 0,42% dari posisi periode tahun 2020. Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 669,80%, meningkat 9,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Angka RBC ini jauh di atas angka RBC yang ditetapkan regulator yakni sebesar 120%.
Dengan capaian kinerja ini PT Jasa Raharja mencetak kinerja positif di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021 dengan laba bersih sebesar sebesar Rp.1,6 triliun naik 7.97% dibandingkan tahun 2020.
Hal ini memberikan kontribusi positif kepada Kementerian BUMN dimana total pendapatan BUMN Rp 1.983 triliun setara dengan 99% pendapatan APBN. Kondisi ini didukung dengan pencapaian Laba tahun 2021 BUMN membukukan laba sebesar Rp.126 triliun naik 1.000% dari tahun 2020 sebesar Rp.13 triliun, hal ini menjadi bukti nyata kontribusi BUMN untuk Negara
“Jasa Raharja akan terus melakukan upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan dengan memanfaatkan rekonsiliasi data ranmor di Kantor Bersama Samsat sehingga akan diperoleh single data untuk kemudahan pembayaran pajak dan juga perluasan payment point. Serta pengembangan aplikasi JRKu untuk bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor maupun sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara.