PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI bersama PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) melaksanakan launching Opening Account Bank Raya pada Super Apps BRImo sebagai upaya menjalankan sinergi bisnis.
Dengan kerja sama tersebut juga, langkah Bank Raya untuk menjangkau 46 juta pelaku gig economy atau pekerja informal makin dekat, memanfaatkan jaringan milik induk perusahaan.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan dengan adanya fitur baru di Super Apps BRImo yaitu menu opening account Raya digital saving, diharapkan dapat memperluas experience pengguna BRImo untuk menggunakan Raya digital saving.
Sinergi ini, lanjut Amam, merupakan bagian dari transformasi digital BRI Group yang mengacu pada blueprint BRIVolution 2.0. Dia mengatakan BRI Group senantiasa mengutamakan layanan yang berorientasi pada pelanggan atau customer centric.
“Konektivitas BRImo dengan Bank Raya makin mempertegas BRImo sebagai platform financial super apps andalan yang telah memiliki lebih dari 100 fitur dan telah digunakan hingga 18 juta users,” kata Amam dalam konferensi virtual, Rabu (29/6/2022).
Sementara itu, Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang menjelaskan peluncuran fitur tersebut sekaligus menjajaki bagian baru transformasi Bank Raya menjadi end-to-end digital provider.
Bank Raya, tutur Kaspan, masih akan melanjutkan untuk fokus membidik nasabah dari segmen pekerja informal. Kolaborasi ini menjadi langkah esensial bagi Bank Raya untuk menjaring nasabah dengan memanfaatkan jaringan BRI yang luas di BRImo.
Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam surveinya mengungkap jumlah pekerja informal pada 2020 mencapai 46,4 juta orang. Jumlah tersebut diperkirakan tumbuh menjadi lebih dari 74,8 juta pada 2025, dengan nilai ekonomi mencapai US$314 miliar.
“Tujuan pengembangan fitur ini adalah untuk mempermudah nasabah untuk membuka tabungan melalui aplikasi secara online tanpa harus mengunjungi kantor cabang,” kata Kaspar.
Dia mengatakan dengan membuka rekening Raya digital saving yang sudah menggunakan teknologi eKYC, nasabah dapat menabung tanpa saldo minimal, bebas biaya administrasi, dan dapat menikmati tingkat suku bunga yang kompetitif.
Hingga saat ini, aplikasi Raya telah tembus 700 ribu-an NoA (number of account) dan diproyeksikan terus tumbuh. Transformasi digital Bank Raya pun memberikan implikasi positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hal ini salah satunya tercermin dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Raya yang telah mencapai Rp10,15 triliun pada kuartal I-2022 dengan Rasio CASA 45,20 persen terhadap DPK.
Sumber Bisnis, edit koranbumn