Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas pemerintah di Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan di seluruh wilayah terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Hal ini sangat berpotensi untuk memberikan kontribusi pada pemulihan perekonomian nasional, produktivitas, serta daya saing bangsa. Peran digitalisasi juga menjadi hal yang sangat penting. Kolaborasi antar sektor, pengembangan inovasi digital, serta infrastruktur yang terintegrasi akan mendukung pembangunan global yang berkelanjutan.
Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) Novias Nurendra dan Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Edi Witjara melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Digitalisasi Teknologi dan Layanan Telekomunikasi, di Gedung HK Tower Jakarta pada Kamis (7/7).
Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi namun tidak terbatas pada kajian terhadap digital connectivity (yang meliputi jaringan infrastruktur, jaringan komunikasi berbasis digital, dan infrastruktur data center), digital platform (yang meliputi infrastruktur data center, hardware & software, security, storage, cloud, disaster recovery center, big data, IoT, automation, dan business intelligent), digital services (yang meliputi smart ecosystem solution, financial technology, ERP system, contact center, advertising, sertifikasi dan training, assessment, dan IT outsourcing), sinergi pembangunan ekosistem digital lainnya (yang meliputi smart kawasan, smart building, smart home, dan toll gate system), serta kolaborasi dan sinergi aktivitas lainnya terkait potensi digital sumber daya perusahaan yang sesuai dengan kapabilitas masing-masing pihak.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Hutama Karya kepada Telkom untuk bersinergi dan bekerja sama, sejalan dengan apa yang sedang Telkom lakukan untuk terus bertransformasi menjadi digital telecommunication company yang semakin kompeten.
“Dalam melakukan transformasi ini, Telkom berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented), dan memiliki visi untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat melalui tiga elemen utama yang menjadi fokus bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service. Sebelumnya, kami telah sukses mendukung pemerintah dalam mendigitalisasikan berbagai sektor industri Indonesia, mulai dari industri kesehatan, perbankan, logistik, transportasi, retail, manufaktur, dan masih banyak lagi. Dengan kapabilitas yang dimiliki, kami siap berkolaborasi dengan Hutama Karya untuk mendukung percepatan digitalisasi infrastruktur Indonesia serta mendukung visi Hutama Karya sebagai Pengembang Infrastruktur Terkemuka Indonesia,” ujar Edi.
Sementara itu, Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hutama Karya berkomitmen untuk terus mendukung pemenuhan kompetensi dan daya saing korporasi dalam industri 4.0. Untuk mencapai hal ini tentunya diperlukan adopsi teknologi termutakhir yang dapat mendukung proses perencanaan, pelaksanaan, hingga operasi dan pemeliharaan dari proyek, jalan tol maupun Kantor Pusat Hutama Karya.
“Transformasi digital dapat mendatangkan beragam manfaat seperti efisiensi proses bisnis, kecepatan, keakuratan, dan kemudahan dalam mengakses data, kemudahan dalam komunikasi, dan banyak hal lainnya yang berujung pada meningkatnya daya saing dan laba perusahaan. Dalam transformasi digital ini, tentunya Hutama Karya harus bersinergi dengan partner yang excellent di bidangnya seperti Telkom Indonesia. Sehingga kami berharap dengan adanya Nota Kesepahaman antara Hutama Karya dan Telkom Indonesia ini dapat memberikan manfaat dan mendatangkan value bagi kedua perusahaan,” ujar Novias.
Melalui kolaborasi antara Telkom dan Hutama Karya ini, kedua belah pihak dapat saling memberikan manfaat dan nilai tambah sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing. “Dengan semangat sinergi, Telkom yakin dan berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi infrastruktur Indonesia melalui penyediaan solusi layanan ICT yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Edi.