Holding Pangan ID Food bersama Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) realisasi program Makmur atau pendampingan manajemen pertanian bagi para petani telah mencapai 168,5 ribu hektare sepanjang semester I 2022 dari target tahun ini 250 ribu hektare.
Direktur Holding Pangan, ID Food, Frans Marganda Tambunan, dalam pernyataan resminya, Kamis (28/7/2022), mengatakan, sebagai upaya antisipasi krisis pangan, pihaknya bersama Pupuk Indonesia melakukan perbaikan hulu pangan melalui program Makmur untuk beberapa komoditas pangan yakni tebu, padi dan jagung dan komoditas pangan lainnya.
Ia menyampaikan, program Makmur untuk komoditas tebu pada musim tanam (MT) 2021/2022 sudah menghasilkan panen tebu sebanyak 286.338 ton sedangkan pada MT 2022/2023 telah dilakukan perluasan tanam seluas 5.700 ha dengan jumlah petani tebu 1.140 orang.
Lebih lanjut Frans menyebut, untuk kontribusi perbaikan hulu pangan komoditas padi telah dilakukan perluasan tanam pada MT 2022/2023 terealisasi sekitar 13.084 ha didukung dengan jumlah petani padi sebanyak 12.959 orang dan telah menghasilkan hasil panen padi sebanyak 20.733 ton pada masa tanam 2021/2022.
Sedangkan, untuk komoditas jagung telah dilakukan perluasan tanam 4.213 ha dan pada masa tanam 2021/2022 telah menghasilkan panen jagung sebesar 5.033 Ton.
Sebagai Ketua Project Management Office Program Makmur berdasarkan gabungan data Sinergi BUMN sampai dengan Semester I 2022 progress Makmur sinergi BUMN meliputi realisasi perluasan lahan, suplai pupuk, sosialisasi dan panen padi, tebu dan jagung yang dilakukan bersama BUMN PIHC, PTPN Holding hingga keterlibatan private sector maupun pendanaan KUR dari BNI dan BRI telah terealisasi hingga 60 persen.
Frans pun merinci progress program makmur gabungan dari sinergi BUMN bersama stakeholders diantaranya tercapainya luas lahan tanam seluruh komoditas pangan hingga Semester I 2022 seluas 168,550 Ha dari target 250 ribu Ha dengan jumlah petani yang mengikuti program sejumlah 85.605 orang.
“Khusus untuk toga komoditas pangan seperti jagung, tebu dan padi Hingga semester I 2022 ini capai tanam 82.886 ha dari target 180 ribu ha, yakni untuk komoditas tebu terealisasi perluasan tanam tebu dari target luas 112.631 ha terealisasi 12.221 ha atau mencapai 10,9 persen, didukung dengan pasokan pupuk sebanyak 1.859 ton dan jumlah Petani tebu 2.903 orang,” imbuhnya.
Sementara itu untuk komoditas padi berdasarkan data gabungan BUMN yang tergabung dalam sinergi makmur dari target luas 47.369 ha terealisasi tanam padi seluas 46.162 ha atau tercapai 97,5 persen dengan suplai pupuk sebanyak 8.859 ton dan jumlah Petani padi sebanyak 47.354 Petani padi.
Selain padi dan tebu, Frans melanjutkan gabungan sinergi BUMN program makmur untuk komoditas jagung tercatat perluasan tanam jagung dari target 20.000 ha terealisasi 24.503 ha atau capai 122,5 persen. Itu didukung dengan suplai pupuk sebanyak 6.805 ton dan jumlah Petani jagung sebanyak 19.329 Petani.
“Sehingga khusus ketiga komoditas padi, tebu dan jagung pada program makmur gabungan data sinergi BUMN di semester pertama 2022 ini mencapai progress perluasan tanam seluas 82.886 Ha didukung dengan suplai pupuk 17.522 ton serta jumlah Petani sebanyak 69.586 Petani,” terang Frans.
Frans optimis sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan, melalui program makmur kolaborasi BUMN Holding pangan sebagai project leader, Pupuk Indonesia Holding company, PTPN Holding dan Perhutani sebagai agro input, offtaker dan pendampingan budidaya dan sinergi lintas BUMN seperti Bank BRI sebagai Lembaga keuangan yang akan memberikan modal usaha IFFRI (Indonesian Food & Fertilizer Research Institute) sebagai lembaga riset serta asuransi Jasindo dan Askrindo untuk perlindungan jika gagal panen pada program sinergi Makmur dan stakeholder terkait lainnya.
Sementara itu Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, menambahkan selain komoditas pangan seperti tebu, jagung dan padi, terdapat komoditas lainnya yang terhimpun dalam program Makmur hingga capaian luasan sampai dengan semester I 2022 total tanam 168,550 Ha dari target 250 ribu hektar meliputi padi, jagung, tebu, kopi, kentang, dan hortikultura yang tersebar hampir di semua kabupaten.
Supriyoto menyebut bahwa Pupuk Indonesia melalui program Makmur merupakan dukungan untuk peningkatan produktivitas tanaman pertanian serta komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budidaya pertanian. Sehingga pada akhirnya akan didapatkan kenaikan produktivitas dan pendapatan petani.
Sumber Republikan, edit koranbumn