BUMN transportasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menawarkan obligasi dan sukuk dengan total nilai Rp2 triliun.
Dana yang dihimpun dari penawaran obligasi dan sukuk tersebut akan digunakan pembayaran utang pokok obligasi dan pembiayaan sejumlah pengembangan proyek. Obligasi telah mengantongi peringkat rating double A plus atau AA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Berdasarkan prospektus yang disiarkan di Harian Bisnis Indonesia, Senin (1/8/2022), PT KAI bakal melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I Kereta Api Indonesia dengan menerbitkan obligasi berkelanjutan I KAI tahap I 2022 sebesar Rp1,5 triliun dari target Rp2,2 triliun.
Penerbitan obligasi ini bersamaan dengan penerbitan sukuk ijarah berkelanjutan Kereta Api Indonesia tahap I 2022 sebanyak Rp500 miliar dari target Rp800 miliar.
Adapun, pokok obligasi senilai Rp1,5 triliun akan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 seri yaitu Seri A dengan tenor 5 tahun dan Seri B dengan tenor 7 tahun sejak tanggal emisi.
Jumlah pokok obligasi Seri A adalah sebesar Rp634 juta dengan besaran kupon 7,1 persen per tahun. Sementara itu, jumlah pokok Seri B adalah Rp866 juta dengan tingkat bunga tetap 8 persen per tahun.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Dengan demikian, pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 5 November 2022, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing adalah 5 Agustus 2027 untuk Seri A dan 5 Agustus 2029 untuk Seri B.
KAI juga akan menawarkan Sukuk Ijarah yang diterbitkan tanpa warkat dengan 2 seri.
Jumlah sisa imbalan ijarah sukuk Seri A adalah sebesar Rp117,35 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp8,33 miliar per tahun atau sebesar Rp71 juta per Rp1 miliar per tahun dari jumlah sisa imbalan ijarah sukuk Seri A. Adapun jangka waktu dari sukuk seri A adalah 5 tahun sejak tanggal emisi.
Sementara itu, jumlah sisa imbalan ijarah sukuk Seri B adalah sebesar Rp382,65 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp30,61 miliar per tahun atau sebesar Rp80 juta per Rp1 miliar per tahun dari jumlah sisa imbalan ijarah sukuk Seri B. Seri ini memiliki jangka waktu 7 tahun.
Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan, dengan cicilan pertama dari seluruh seri bakal dilaksanakan pada 5 November 2022. Tanggal pembayaran terakhir sekaligus pelunasan sisa cicilan adalah pada 5 Agustus 2027 untuk Seri A dan Seri B pada 5 Agustus 2029.
Adapun, dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk pembiayaan kembali obligasi jatuh tempo sebesar Rp1 triliun yang jatuh tempo pada 21 November 2022, sementara sisanya digunakan untuk pengembangan angkutan perkeretaapian Sumatra Bagian Selatan berupa prasarana perkeretaapian.
Adapun dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk ijarah bakal digunakan 78 persen pengembangan angkutan perkeretaapian Sumatra Bagian Selatan berupa prasarana perkeretaapian. Sementara itu, sisanya akan dipakai untuk pengadaan sarana KA Bandara International Adi Soemarmo yang berupa sarana trainset KRDE.
Berikut adalah jadwal penerbitan obligasi dan sukuk KAI:
Tanggal efektif : 29 Juli 2022
Masa penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah : 2 Agustus 2022
Tanggal penjatahan : 3 Agustus 2022
Tanggal pengembalian uang pemesanan : 5 Agustus 2022
Tanggal distribusi secara efektif : 5 Agustus 2022
Tanggal pencatatan obligasi dan sukuk ijarah pada BEI : 8 agustus 2022
Sumber BIsnis, edit koranbumn