PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat bahwa volume pengguna KRL Yogyakarta–Solo terus meningkat sejak setahun lebih dioperasikan. Pada masa libur sekolah Juni-Juli 2022, volume penumpang bisa mencapai 18.000 orang per hari.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyebut bahwa saat awal beroperasi pada 2021 lalu, volume penumpang KRL Jogja–Solo hanya mencapai 2.000 per hari. Namun, sejalan dengan pengendalian pandemi, volume penumpang bisa melonjak hingga 27.000 orang per hari terutama saat libur Lebaran 2022.
“Kemarin saat libur sekolah itu mencapai sampai dengan 18.000 orang,” terang Anne, Rabu (3/8/2022).
Untuk mensiasati tren tersebut, KAI Commuter bisa menambah hingga 30 perjalanan KRL Jogja–Solo dalam satu hari. Padahal, perjalanan biasanya diakomodasi hanya untuk 20 perjalanan, dan 24 perjalanan untuk akhir pekan karena lebih ramai.
Anne juga mencatat perbedaan tren yang ada pada KRL Jabodetabek dan KRL Jogja–Solo. Tren volume penumpang KRL Jabodetabek lebih landai saat akhir pekan, sedangkan di Jogja–Solo lebih ramai saat akhir pekan dan begitu pula sebaliknya untuk hari kerja.
Untuk diketahui, KRL Jogja–Solo beroperasi sejak 2021 lalu menggantikan Prambanan Ekspres (KA Prameks), yang melewati tujuh stasiun. Dengan adanya KRL Jogja–Solo, stasiun yang dilewati menjadi lebih banyak yakni 11 stasiun.
Adapun, saat ini KRL Jogja–Solo telah melayani perjalanan penumpang dari Stasiun Yogyakarta hingga Stasiun Solo Balapan sejauh 62,5 kilometer (km). KRL tersebut merupakan KRL pertama di luar wilayah Jabodetabek.
Ke depan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong perluasan elektrifikasi jalur kereta api di wilayah aglomerasi Yogyakarta–Solo hingga Stasiun Palur. Di samping itu, Kemenhub juga akan membangun depo KRL di Stasiun Solo Jebres.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya mengatakan perpanjangan jalur KRL Jogja–Solo dan pembangunan depo terus berlangsung. Saat ini, masing-masing progres sudah mencapai 73 persen untuk perpanjangan jalur hingga Palur, dan 58 persen untuk pembangunan depo di Solo Jebres.
“Di wilayah Jawa Tengah sendiri, khususnya di area Solo dan sekitarnya, terdapat dua proyek pembangunan yang kami harapkan dapat selesai di tahun 2022. Dua proyek tersebut adalah perpanjangan elektrifikasi jalur KA dari Solo Balapan–Solo Jebres–Palur sepanjang 6,2 km, dan pembangunan Depo KRL di Solo Jebres yang ditargetkan dapat rampung sesuai rencana,” jelas Putu akhir Maret 2022 lalu.
Sebelumnya, proyek elektrifikasi lintas Jogja–Solo hanya sampai Stasiun Solo Balapan. Namun, pada 2022, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub melakukan pengembangan elektrifikasi jalur hingga Stasiun Palur sepanjang 6,2 km. Rencananya, tahap pengujian atau uji dinamis jalur KRL tersebut akan dilakukan pada April-Mei 2022.
Setelah itu, Putu menyampaikan bahwa jalur layanan KRL tersebut diharapkan dapat beroperasi pada September 2022.
Sumber Bisnis, edit koranbumn