PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) membidik proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sejumlah tender proyek di calon ibu kota baru itu tengah dibidik guna memenuhi target capaian kontrak baru pada tahun ini.
SVP Corporate Secretary Novianto Ari Nugroho menjelaskan pada tahun ini seiring dengan implementasi arus penyehatan keuangan Waskita, pihaknya fokus meningkatkan kinerja operasionalnya.
Emiten berkode saham WSKT itu menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp30 Triliun hingga akhir 2022 ini dengan proyek-proyek IKN termasuk di dalamnya antara lain fasilitas bangunan gedung, infrastruktur penunjang hingga jalan tol.
“Waskita akan berupaya untuk mengikuti semua tender yang ada di IKN tentunya dengan memperhatikan kesiapan tim dan memaksimalkan sumber daya yang ada,” kata Novianto kepada Bisnis, Jumat (5/8/2022).
Novianto mengatakan bahwa perseroan sangat berminat untuk mengikuti tender-tender proyek di IKN. Pasalnya, emiten berkode saham WSKT itu juga menargetkan raihan kontrak baru dari pembangunan proyek IKN. Sepanjang tahun ini, WSKT menargetkan raihan nilai kontrak baru senilai Rp30 triliun.
“Saat ini Waskita sudah membentuk tim untuk persiapan tender-tender proyek IKN,” ujarnya.
Hingga Juni 2022, nilai kontrak baru (NKB) WSKT melesat 197,3 persen menjadi Rp9,31 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,13 triliun. Raihan kontrak baru terutama dari proyek di Timor Leste.
Novianto mengatakan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Juni 2022 adalah proyek Rehab Jalan & Jembatan Nasional di Sumatra Utara, Proyek Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreatifitas (GIK) Universitas UGM, Proyek Jalan Nasional Oecusse Timor Leste sebesar, dan proyek Bendungan Temef NTT tahap 4.
“Pada tahun ini perseroan fokus pada perbaikan kinerja operasional dengan fokus menjalankan bisnis usaha dengan penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19 serta meningkatkan kontrak baru baik di pasar domestik dan internasional dengan berpartisipasi pada G2G Pemerintah Indonesia dengan negara lain,” jelasnya.
Perolehan NKB bersumber dari proyek pemerintah sebesar 79,97 persen, proyek swasta sebesar 8,99 persen, pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 8,48 persen, dan proyek BUMN sebesar 2,56 persen.
Pada semester II/2022, Novianto menambahkan WSKT akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek existing.
“Pada semester kedua ini, perseroan juga optimis dapat menyelesaikan rangkaian transaksi atas tiga ruas tol perseroan lainnya melalui strategic partnership,” ungkapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn