PT PLN mendorong masyarakat atau rumah tangga di Provinsi Bali segera beralih ke kompor induksi dengan jaminan 40 persen lebih hemat dari penggunaan gas elpiji.
Program konversi ke kompor induksi akan menargetkan 10.000 rumah tangga atau pelanggan PLN di sejumlah daerah seperti Tabanan, Badung, Gianyar dan Singaraja. Sedangkan Kota Denpasar dipilih sebagai pilot project konversi ke kompor induksi, untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kompor induksi di kalangan rumah tangga di Bali.
Sejumlah 1002 pelanggan PLN di Kota Denpasar telah beralih ke kompor induksi dan merasakan manfaat penghematan setelah memakai selama satu bulan. Setelah memakai kompor induksi satu rumah tangga hanya menghabiskan 1 tabung hingga 1,5 tabung gas elpiji 3kg, sedangkan sebelum menggunakan kompor induksi bisa menghabiskan 3 tabung per bulan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali (UID), I Wayan Udayana, menjelaskan pelanggan konversi ke kompor induksi merupakan program nasional yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Bali dari segi ekonomi dan lingkungan.
“Pelanggan yang bersedia untuk mengikuti program ini tentu telah merasakan manfaatnya memasak lebih aman, mudah, murah, dan bersih dengan kompor induksi jika dibandingkan dengan kompor gas,” jelas Udayana dari keterangan resminya, Jumat (5/8/2022).
Asisten Deputi Bidang Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Ridha Yasser, menjelaskan kunci suksesnya program konversi ini ketika PLN mampu menghitung penggunaan kWH kompor induksi secara akurat.
“Jika perhitungan semakin akurat maka bisa jadi data acuan yang dapat digunakan sebagai evaluasi bagi program berikutnya,” jelas Ridha.
Sumber Bisnis, edit koranbumn