PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) fokus melayani pekerja informal yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan juta. Bank Raya menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan hidup mereka, bukan gaya hidup.
CEO Bank Raya Kaspar Situmorang mengatakan kehadiran bank raya adalah untuk pekerja informal atau pekerja tanpa slip gaji dalam memperoleh layanan keuangan.
Pekerja informal yang tidak memiliki slip gaji tersebut, selama ini kesulitan dalam mengakses layanan keuangan, seperti mengajukan kredit kendaraan bermotor, kredit multiguna dan lain sebagainya. Bank Raya fokus dalam membantu memenuhi para pekerja tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup (life needs).
“Kami tidak fokus pada lifestyle milenial, karena sudah bank yang ke sana. Karena kalau kami bisa bantu lifeneeds-nya dengan membuatkan slip gaji, insya allah semuanya bisa tumbuh,” kata Kaspar dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) di Bandung, Selasa (30/8).
Berdasarkan riset yang dilakukan perseroan, kata Kaspar, jumlah pekerja informal di Indonesia mencapai 77,9 juta pekerja atau 59,5 persen dari total pekerja. Sementara itu, porsi pekerja informal di setiap provinsi rata-rata mencapai sekitar 50 persen – 56 persen.
Bank Raya melihat pekerja informasi di setiap provinsi tersebut belum terlayani kebutuhan keuangannya dengan baik saat ini.
“Karena biasanya grup keuangan yang besar fokus pada fix income, akhirnya termarjinalkan yang tidak punya slip gaji padahal semua orang melalui tahapan pekerja informal sebelum bekerja,” kata Kaspar.
Dia menuturkan permasalahan kelompok informal belum mendapat layanan keuangan, utamanya adalah belum adanya pengelolaan payroll management system atau slip gaji. Akhirnya, ketika mereka mengajukan kredit, atau pinjaman sudah pasti akan ditolak.
Untuk membantu mereka dalam mendapat layanan keuangan, Bank Raya hadir dengan mengamplifikasi proses pengajuan pinjaman, simpanan dan lain sebagainya. Solusi yang diberikan Bank Raya berdasarkan pada kerangka kerja, sehingga dengan membantu pekerja informal, Bank Raya juga dapat terakselerasi dengan cepat dan berkelanjutan.
“Top line trafik tidak cukup, tetapi kita juga butuh magic moment atau customer experience, dan produk yang menyelesaikan masalah,” kata Kaspar.
Bank Raya saat ini memiliki dua produk yaitu Raya Digital Saving dan Paylater Pinang. Dari sisi magic moment, Raya Digital Saving menawarkan pembukaan rekening dengan cepat dan fitur pengaturan uang di saku. Sementara itu Pinang menawarkan distribusi uang hanya dalam waktu sangat singkat hitungan menit.
Kemudian dari sisi nilai inti, Raya Digital Saving menawarkan bebas biaya bulanan dan bebas transaksi ke sesama bank melalui aplikasi. Saku Jaga yang terdapat di aplikasi Bank Raya juga akan membantu nasabah dalam mengatur keuangan mereka.
“Utamanya yang kami pelajari dari pekerja informal ini adalah karena sumber pendapatan naik turun, maka benefitnya adalah bebas biaya transfer, dan tidak ada admin fee. Tinggal buka aplikasinya download dan dapat buat rekening dalam waktu 2 – 5 menit,” kata Kaspar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn